Shafiyah, Shafiyah (2022) Khatm Al-Qur’an Bi Al-Ghaib di Pondok Pesantren Tahfidz Al-Ihsan Banjarmasin (Sebuah Kajian dengan Pendekatan Living Qur’an). Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (264kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (226kB)
	Text BAB I.pdf Download (277kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (398kB)
	Text BAB III.pdf Download (475kB)
	Text BAB IV.pdf Download (1MB)
	Text BAB V.pdf Download (182kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (189kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (935kB)

ABSTRAK

Khataman yang berarti tamat atau aktivitas yang telah selesai. Dalam tulisan ini pemaknaan tersebut lebih tepat digunakan. Aktivitas ini lebih dikenal di Indonesia untuk menamatkan Al-Qur’an, khususnya pada komunitas muslim dan pondok pesantren dengan istilah khataman Al-Qur’an. Khataman Al-Qur’an adalah istilah yang lazim dipakai selain itu khataman Al-Qur’an juga memiliki berbagai jenis sebutan salah satunya yaitu “betamat”. Khataman Al-Qur’an ini pelaksanaannya beragam sesuai dengan kebutuhan dan tujuan masing-masing. Dalam tulisan ini peneliti membicarakan salah satu fenomena Living Quran yaitu kegiatan Khatm Al-Qur’an Bi al-Ghaib yang diadakan oleh Pondok Pesantren Al-Ihsan Banjarmasin. Penelitian ini berfokus pada bagaimana para santri dalam proses mereka mengkhatamkan Al-Qur’an pada program Khatm AlQur’an Bi al-Ghaib. Bagaimana teknis penyelenggaraannya, tujuan dan manfaat dari diadakannya Khatm Al-Qur’an Bi al-Ghaib di Pondok Pesantren Al-Ihsan tersebut. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian field research dengan menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Tekhnik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara secara langsung dengan pihak terkait guna mendapatkan hasil yang diinginkan. Ditambah dengan menelaah literatur yang terkait dengan bahasan dalam penelitian. Adapun hasil dari penelitian tersebut adalah gambaran bagaimana Khatm Al-Qur’an Bi al-Ghaib tersebut dilaksanakan setiap tahunnya sebagai syarat kelulusan dengan berbagai macam persiapan dan ujian yang harus dilalui agar santri yang mengikuti Khatm Al-Qur’an bi Al-Ghaib adalah santri yang benarbenar hafal. Pemaknaan mengikuti Khatm Al-Qur’an bi Al-Ghaib bukan hanya sekedar kewajiban santri yang diharuskan hafal 30 juz sebagai syarat kelulusan tetapi Pondok Pesantren Tahfidz Al-Ihsan ingin para santri selalu menanamkan bahwa menghafal Al-Qur’an itu untuk di dunia sampai di akhirat karena dengan demikian hidup akan lurus dan benar. Berpegang teguh dengan Al-Qur’an agar sesuai dengan akhlaknya Nabi SAW yaitu akhlak Al-Qur’an, menjadikan diri lebih bertanggung jawab untuk menjadi contoh yang baik karena diberi karunia oleh Allah SWT dapat menyelesaikan hafal 30 juz Al-Qur’an.

Actions (login required)

View Item