Rizali, Muhammad (2008) Konsep Amr (Perintah) dan Nahy (Larangan) Dalam Istinbath Hukum (Studi Komparatif antara Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanafi). Skripsi, Syariah Dan Ekonomi Islam.

Preview	Text BAB I.pdf Download (347kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (451kB) | Preview

ABSTRAK

Muhammad Rizali. 2008. Konsep Amr (Perintah) dan Nahy (Larangan) Dalam Istinbath Hukum (Studi Komparatif antara Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanafi). Skripsi, Jurusan Perbandingan Hukum dan Mazhab, Fakultas Syari’ah. Pembimbing: (I) Drs. Jalaluddin, M.Hum, (II) Dra. Hj. Norwahidah. Penelitian ini bertolak dari adanya dua kutub yang berseberangan dalam pembahasan ushul fiqih antara mazhab Syafi’i sebagai aliran mutakallimin dan mazhab Hanafi sebagai aliran fuqaha. Salah satu bahasan dalam bidang ushul fiqih yakni tentang konsep amr dan nahy meniscayakan adanya pandangan masing-masing mazhab tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep amr dan nahy menurut mazhab Syafi’i dan mazhab Hanafi dengan rumusan masalah terfokus pada persamaan dan perbedaan konsep amr dan nahy serta pengaruh kedua konsep tersebut dalam istinbath hukum dengan melihat implikasi kedua konsep tersebut dalam beberapa permasalahan fiqhiyyah. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dalam bidang ushul fiqih. Oleh karena itu untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis melakukan telaah atas bahan-bahan hukum primer, sekunder, dan tersier yang diperoleh dari perpustakaan ataupun tempat lainnya yang menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan. Dengan menggunakan teknik analisis komparatif dan analisis korelasi, penelitian menghasilkan temuan;(1) Terdapat banyak kesamaan antara mazhab Syafi’i dan mazhab Hanafi dalam masalah lafaz amr dan hakikatnya, petunjuk lafaz amr, makna lafaz amr sesudah larangan, petunjuk lafaz amr dalam kesegeraan melaksanakan perintah, perintah dan larangan menunjukkan hukum yang saling berlawanan, serta lafaz nahy dan hakikatnya. Sedangkan perbedaannya meliputi hubungan lafaz amr secara mutlak dengan pengulangan perintah, amr yang dibatasi oleh waktu, masalah ada dan qadha, serta nahy menunjukkan rusaknya dan jeleknya hal yang dilarang. Adapun dalam masalah sempurna dan baiknya hal yang diperintahkan lebih kepada adanya korelasi antara dua pandangan mazhab tersebut walaupun dalam format pembahasan yang berbeda;(2) Walaupun memiliki banyak kesamaan dalam konsep amr dan nahy antara mazhab Syafi’i dan mazhab Hanafi, namun hal ini tidak memastikan hukum yang dihasilkan dalam istinbath hukum kedua mazhab tersebut juga sama seperti dalam masalah hukum salat ‘id. Hal ini sangat ditentukan oleh indikasi lain atau qarinah yang ada di luar lafaz amr atau lafaz nahy itu sendiri. Sedangkan dalam masalah konsep yang berbeda meniscayakan hukum yang berbeda pula, seperti dalam masalah cara mengqadha salat safar pada waktu mukim, hukum memasukkan air ke dalam hidung dan mulut kemudian mengeluarkannya pada waktu mandi janabah, potong tangan bagi pencuri yang mencuri berulang-ulang, dan melakukan puasa nazar pada hari raya.

Actions (login required)

View Item