Fahmi, M. Ridhani (2010) Aktivitas Produksi Gula Habang di Kecamatan Batang Alai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Skripsi, Syariah dan Ekonomi Islam.

Preview	Text BAB I.pdf Download (218kB) | Preview
Preview	Text Bab IV.pdf Download (269kB) | Preview

ABSTRAK

M. Ridhani Fahmi, 2010. “Aktivitas Produksi Gula Habang di Kecamatan Batang Alai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah”. Skripsi Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Syariah. Pembimbing: (I) Drs.H.M.Hanafiah, M.Hum. (II) Fatimatu Zahra, S.Ag, M.SI. Latar belakang penelitian ini berkaitan dengan aktivitas produksi gula habang (gula aren) di wilayah Kecamatan Batang Alai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, yang merupakan sentral produksi gula habang, yang dalam produksinya ada yang memproduksinya secara murni (tidak bercampur) dan ada yang bercampur dengan gula putih (tidak murni). Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang ber- sifat diskriptif. Untuk menggali data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Hasilnya diolah dengan teknik editing dan matrikasi. Kemudian dianalisis secara kualitatif, dan ditarik kesimpulannya. Dari hasil penelitian diperoleh data mengenai gambaran aktivitas produksi gula habang di Kecamatan Batang Alai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah adalah: (a) pihak yang memproduksi gula habang mencampurnya dengan gula putih saat mengolahnya (deskripsi data I, IV, V dan VII). (b) pihak yang memproduksi gula habang tidak mencampurnya dengan gula putih saat mengolahnya (deskripsi data II, III, dan VI). Faktor yang mempengaruhi aktivitas produksi gula habang tersebut adalah: (a) agar gula habang yang dihasilkan dapat bertahan lebih lama dan tidak cepat meleleh (deskripsi data I, IV, V dan VII). (b) pihak pembeli yang mensyaratkan agar gula habang yang diproduksi harus asli dan tidak dicampur dengan apapun (deskripsi data II dan VI), dan (c) Pihak produsen memang mengolah yang murni dan tidak pernah mencampurnya dengan gula putih meskipun ada yang memintanya untuk mencampur namun tidak dilakukannya (deskripsi data III). Menurut tinjauan ekonomi Islam, aktivitas produksi gula habang oleh sebagian masyarakat di Kecamatan Batang Alai Selatan dengan memproduksinya secara murni maupun yang tidak murni (bercampur), dan faktor yang mempenga- ruhinya harus dipandang dari aspek positif dan negatifnya. Bagi yang mempro- duksi secara murni, positifnya: rasanya gula habang jelas terasa dan makanan yang menggunakannya terasa lebih enak, sedangkan negatifnya: akan cepat mele- lah dan dapat merugikan pedagang, sehingga tidak laku. Bagi yang memproduksi tidak murni, positifnya: proses produksinya lebih cepat selesai, gula habang yang dihasilkan lebih keras, dan dapat bertahan lamanya sehingga dapat habis terjual, dan pedagang tidak rugi. Negatifnya: rasa gula habangnya tidak murni karena bercampur gula putih dan kurang enak untuk makanan. Namun bercampur atau tidaknya gula habang tersebut yang terpenting harus sesuai dengan permintaan pihak pembeli atau pengumpul, dan harus diberitahukan agar gula habang yang diproduksi itu murni atau tidak, sehingga tidak ada yang dirugikan. Secara ekonomi Islam, memproduksi yang murni adalah lebih baik daripada yang tidak murni, meskipun dalam penelitian ini tidak ada yang dirugikan dan ada sisi negatifnya pada ketahanan gula habang.

Actions (login required)

View Item