Saleh, Muhammad (2010) Penerapan Revenue Sharing dan Profit Sharing pada Laporan Keuanagan Pondok Sehat Al Wahida Banjarmasin. Skripsi, Syariah Dan Ekonomi Islam.

Preview	Text BAB I.pdf Download (318kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (443kB) | Preview

ABSTRAK

Muhammad Saleh. 2010. Penerapan Revenue Sharing dan Profit Sharing pada Laporan Keuanagan Pondok Sehat Al Wahida Banjarmasin. Skripsi, Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Syariah. Pembimbing: (I) Drs. Nispan Rahmi, M.Ag, (II) Patimatu Jahra, S.Ag, MSI. Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa penerapan revenue sharing dan profit sharing pada laporan keuangan Pondok Sehat Al Wahida Banjarmasin, ketika seharusnya pendapatan yang diperoleh dari hasil usaha dibagihasilkan kepada investor, namun ada pendapatan yang tidak didistribusikan, serta ketika berakhirnya akad mudharabah hasil dari harta yang dibeli bersama belum seluruhnya dibagi sesuai porsi masing-masing. Penelitian ini ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerapan revenue sharing dan profit sharing serta keunggulan dan kelemahan penerapan kedua metode tersebut pada Pondok Sehat Al Wahida Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field reseach) yang bersifat diskriptif, data-data yang ditemukan dari dokumen dan hasil wawancara kepada responden. Data tersebut kemudian diolah dengan editing deskripsi kemudian dilakukan analisis menurut data yang ada. Dari hasil penelitian terdapat temuan-temuan yaitu jumlah tenaga kerja 18 orang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang perempuan, 3 orang di gaji tetap dan sisanya menggunakan metode revenue sharing. Pondok Sehat Al Wahida Banjarmasin memeberkan nisbah bagi hasil 75 : 25, 25% atas jumlah jasa yang dijumlahkan dalam 30 dan sisanya untuk Pondok Sehat Al Wahida Banjarmasin, praktik dan teori sudah sesuai. Untuk Investor pada jasa kesehatan metode bagi hasil yang digunakan adalah profit sharing, nisbah yang disepakati antara kedua belah pihak 65:35, 35% untuk investor, dalam penerapannnya metode ini sudah sesuai.Kemudian untuk investor herbal dalam penerapannya investor tidak seutuhnya mendapatkan bagi hasil dan hasil dari harta yang dibeli dari perolehan pendapatan usaha ketika akad mudharabah berkahir belum dibagi sesuai kesepakatan. Penerapan revenue sharing pada Pondok Sehat Al Wahida terhadap tenaga kerja memiliki keunggulan dan kelemahan yaitu tenaga kerja akan termotivasi untuk memberikan pelayanan jasa kesehatan yang terbaik yang mereka miliki, sehingga pasien merasa terpuaskan atas pelayanan yang diberikan. Kelemahan penerapan revenue sharing terjadi ketika jumlah pendapatan tenaga kerja lebih besar dari Pondok Sehat Al Wahida hal ini mempengaruhi pendapatan yang dibagi hasilkan kepada investor juga kecil. Dalam penerapan profit sharing investor herbal dilibatkan dalam mengambil kebijakan usaha sehingga tanggung jawab antara investor dan pengelola sangat besar terhadap usahanya. Profit sharing yang diterapkan memiliki kelemahan ketika pengelola termotivasi untuk mengembangkan usaha ternyata biaya operasional sangat tinggi, sehingga bagi hasil yang diterima oleh investor juga lebih kecil.

Actions (login required)

View Item