M. Alfaizun, M. Alfaizun (2022) HUKUM SALAT ID MENURUT PERSPEKTIF MAZHAB SYAFI’I DAN MAZHAB HANBALI (STUDI KOMPARATIF). Skripsi, Syariah.

	Text Surat Pernyataan keaslian tulisan.pdf Download (554kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (363kB)
	Text BAB I.pdf Download (940kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (746kB)
	Text BAB III.pdf Download (1MB)
	Text BAB IV.pdf Download (666kB)
	Text BAB V.pdf Download (109kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (399kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh problematika dikalangan ulama mengenai hukum salat id dan metode istinbath yang digunakan. Mazhab Syafi‟i berpendapat sunnah muakkadah, sedangkan mazhab Hanbali berpendapat fardhu kifayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan persamaan pendapat antara Mazhab Syafi‟i dan Mazhab Hanbali tentang Hukum Salat Id serta mengetahui Dalil dan Metode Istinbath yang dipakai oleh Mazhab Syafi‟i dan Mazhab Hanbali. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka yang bersifat deskriftif komparatif yaitu dengan menggunakan buku-buku sebagai sumber datanya dan mencari tahu persoalan tentang hukum salat id, tehnik pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan hukum dari berbagai referensi kemudian untuk memperoleh hasilnya dilakukan analisis perbandingan. Hasil dari penelitian ini adalah pemikiran Mazhab Syafi‟i dan Mazhab Hanbali terkait hukum Salat Id berbeda Mazhab Syafi‟i berpendapat sunnah muakkadah berdasarkan hadis shahih Bukhari dan Muslim dari Thalhah bin Ubaidillah, bahwa salat id termasuk salat sunnah. Menurut mazhab Hanbali fardhu kifayah karena berdasarkan dalil Al-Qur‟an surah Al-Kautsar/2: 108, juga tidak disyariatkannya azan. Perbedaan pendapat kedua mazhab ini terletak pada dalil yang digunakan, serta kedua mazhab ini berpendapat hukum salat id bukan wajib berdasarkan hadis Shahih Bukhari dan Muslim dari Thalhab bin Ubaillah.

Actions (login required)

View Item