Safitri, Wiwi (2011) Persepsi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tentang Penerapan Amanah dalam Pemerintahan. Skripsi, Syariah Dan Ekonomi Islam.

Preview	Text BAB I.pdf Download (248kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (393kB) | Preview

ABSTRAK

Wiwi Safitri. 2011. Persepsi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tentang Penerapan Amanah dalam Pemerintahan. Skripsi, Jurusan Siyasah Jinayah Institut Agama Islam Negeri Antasari Banjarmasin. Pembimbing:(1) Drs. Nispan Rahmi,M.Ag.,(II) Arie Sulistyoko, S. Sos, M.H. Dewan Perwakilan Rakyat adalah suatu wadah atau perwakilan rakyat dalam rangka meningkatkan pembangunan di daerah. Keberadaan Dewan Perwakilan Rakyat merupakan suatu bukti bahwa pemerintahan dari rakyat untuk rakyat, yang memegang amanah untuk kepentingan rakyat, sehingga segala kebutuhan rakyat akan diperhatikan sepenuhnya. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui persepsi anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan tentang penerapan amanah dan fungsi amanah dalam pemerintahan, dan (2) Untuk mengetahui solusi untuk mengatasi kendala atau faktor-faktor terhadap penerapan amanah bagi anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif yang bersifat penelitian lapangan (Field Research Metode) lokasi penelitian ini adalah di kota Banjarmasin. Yang menjadi subjek penelitian ini adalah Dewan perwakilan rakyat daerah Provinsi Kalimantan Selatan, sedangkan objek penelitiannya adalah persepsi anggota perwakilan rakyat daerah tentang penerapan amanah dalam pemerintahan tersebut, dalam memberikan persepsinya dan aplikasi amanah dalam pemerintahan. Populasi penelitian adalah anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan. Sampel penelitian ada 7 orang. Teknik penggalian data secara observasi, dokumentasi dan wawancara. Analisis data secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Penerapan amanah dan fungsi dalam pemerintahan adalah untuk tercapainya program kerja yang disusun agar dapat berhasil dalam implementasinya, sehingga sasaran kerja menjadi bermakna dan berhasil bagi kemakmuran masyarakat, dan (2) Solusi untuk mengatasi kendala dan faktor penerapan amanah adalah dengan kebersihan hati bagi anggota dewan, dimana tugas sebagai anggota dewan adalah mulia demi meluruskan jalannya pemerintahan yang bersih agar rida pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan lancar terbebas dari korupsi. Disarankan bagi anggota dewan agar dapat menjalankan amanah, karena amanah adalah wajib dan merupakan warisan Nabi Muhammad SAW, dan apabila tidak bisa menjalankannya dengan baik, maka akan menimbulkan kerugian bagi bangsa Indonesia, dan bagi diri anggota dewan tersebut.

Actions (login required)

View Item