Al’Fattaah, Restu Aulad (2022) UNSUR-UNSUR TASAWUF DALAM AL-ASMÂ` AL-HUSNÂ MENURUT ULAMA BANJAR (STUDI KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD ZURKANI JAHJA DAN MUHAMMAD BAKHIET). Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (208kB)
	Text AWAL.pdf Download (629kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (153kB)
	Text BAB I.pdf Download (348kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (506kB)
	Text BAB III.pdf Download (640kB)
	Text BAB IV.pdf Download (493kB)
	Text BAB V.pdf Download (175kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (234kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (612kB)

ABSTRAK

Pembahasan mengenai al-Asmâ` al-Husnâ identik dengan persoalan tauhid yang digunakan sebagai sarana untuk mengenal Dzat Allah Swt melalui nama nama-Nya. Perjalanan kajian terhadap al-Asmâ` al-Husnâ mengalami dinamika hingga dimensi sufistik insâniyyah yang dapat menyentuh aspek perbaikan moral kehidupan manusia melalui pengamalannya yang didasari dan turut dibentuk oleh berbagai macam teori tasawuf yang berkembang di kalangan para sufi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unsur unsur tasawuf yang ada dalam al-Asmâ` al-Husnâ menurut pandangan Muhammad Zurkani Jahja melalui bukunya yang berjudul 99 Jalan Mengenal Tuhan, dan menurut Muhammad Bakhiet melalui kitabnya yang berjudul Mengenal al-Asmâ` al-Husnâ Jalan Menuju Makrifat Allah, untuk kemudian dikomparasikan dengan menemukan persamaan dan perbedaan dalam pandangan dari kedua tokoh. Muhammad Zurkani Jahja dan Muhammad Bakhiet adalah dua orang ulama dari kalangan masyarakat Banjar yang memiliki perhatian terhadap kajian al-Asmâ` al-Husnâ pada khususnya, dan pada tasawuf secara umumnya. Pemikiran dari kedua tokoh ini pula yang akan diangkat sebagai sumber data primer dalam penelitian kali ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (library research). Adapun metode yang akan digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah deskriptif dan komparatif. Uraian dimensi sufistik pada penelitian ini akan dipaparkan menggunakan klasifikasi corak tasawuf, yaitu corak akhlaki, amali, dan falsafi, dan dengan corak akhlaki sebagai corak yang paling dominan pada pemikiran yang dihasilkan oleh Muhammad Zurkani Jahja dan Muhammad Bakhiet. Meski pun Muhammad Bakhiet memiliki perbedaan yang cukup khas sebagai ulama Banjar pada penyampaian tentang pemikiran tasawuf falsafi yang tidak ditemukan pada uraian pemikiran Muhammad Zurkani Jahja.

Actions (login required)

View Item