Karina, Kana (2022) KHASIAT BANYU TAWAR DALAM PANDANGAN MASYARAKAT BANJAR DESA PULAU ALALAK. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN..pdf Download (186kB)
	Text AWAL.pdf Download (909kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (110kB)
	Text BAB I.pdf Download (454kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (674kB)
	Text BAB III .pdf Download (356kB)
	Text BAB IV .pdf Download (596kB)
	Text BAB V .pdf Download (285kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (402kB)
	Text LAMPIRAN..pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Tradisi meminta air doa (banyu tawar) merupakan suatu kebiasaan yang berlangsung sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Banjar. Praktik masyarakat dalam meminta air doa (banyu tawar) ini ditujukan kepada seorang ulama, tuan guru, ataupun pananamba. Dalam pandangan masyarakat Banjar, air doa (banyu tawar) dimaknai berkhasiat karena mampu menyimpan pesan-pesan doa yang dibacakan oleh seorang ulama, guru, ataupun pananamba. Berkhasiat mengandung arti suci dan bertuah yang dapat memberikan efek magis dan psikologis bagi yang meminumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan dan tujuan masyarakat Banjar Desa Pulau Alalak dalam meminta banyu tawar. Penelitian ini berbentuk penelitian lapangan (field research), dan bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Adapun subjek yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Pulau Alalak. Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini, ada beberapa teknik yang digunakan, yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Desa Pulau Alalak masih mempertahankan tradisi meminta banyu tawar kepada seorang pananamba (ahli pengobatan). Dalam pandangan mereka, banyu tawar merupakan bagian sistem pengobatan tradisional dalam mengobati suatu jenis penyakit. Walaupun demikian, masyarakat Desa Pulau Alalak juga memandang banyu tawar ini dapat membawa keberkahan dan kebaikan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Masyarakat Desa Pulau Alalak mempercayai banyu tawar memiliki khasiat tertentu, tergantung pada niat mereka ketika hendak meminta. Dalam tradisi meminta banyu tawar ini dibutuhkan kepercayaan dan keyakinan yang kuat bahwa Allah Swt yang dapat memberikan kesembuhan maupun keberkahan dalam air tersebut melalui makna dari doa-doa maupun ayat-ayat suci al-Qur‟an setelah dibacakan oleh seorang pananamba atau orang alim. Masyarakat Desa Pulau Alalak memiliki tujuan yang beragam dalam mempraktekkan tradisi meminta banyu tawar ini. Mengenai bentuk tujuan tersebut, meliputi untuk mendapatkan kesembuhan atas suatu penyakit, untuk mendapatkan keselamatan, untuk mendapatkan kemudahan dalam mengandung dan melahirkan, untuk mendapatkan kelancaran segala urusan, dan untuk mendapatkan keberkahan.

Actions (login required)

View Item