Hakim, Ade Griyarman (2022) PENGGUNAAN AYAT SUCI AL-QUR’AN SEBAGAI RAJAH PADA MASYARAKAT MUARA TUPUH KECAMATAN LAUNG TUHUP KALIMANTAN TENGAH. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (178kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (142kB)
	Text BAB I.pdf Download (323kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (258kB)
	Text BAB III.pdf Download (389kB)
	Text BAB IV.pdf Download (87kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (147kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Al-Qur’an bisa dijadikan petunjuk dalam kehidupan dan penyembuh/syifa. Akan tetapi pada sebagian masyarakat Desa Muara Tupuh Kecamatan Laung Tuhup, Kalimantan Tengah ayat al-Qur’an digunakan sebagai rajah. Rajah ini biasa ditempatkan di pintu rumah, di dalam tas, dan di dalam dompet dengan tujuan untuk perlindungan diri atau harta benda. Adapun yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) bagaimana praktek penggunaan rajah di Desa Muara Tupuh, (2) Bagaimana pemahaman Masyarakat yang menggunakan ayat al-Qur’an sebagai rajah diDesa Muara Tupuh Kecamatan Laung Tuhup Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Tehnik pengumpulan data adalah observasi, dokumentasi dan wawancara. Adapun analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif, dengan menghubungkan data-data yang diperoleh dilapangan mengenai penggunaan ayat al-Qur’an sebagai rajah dengan teori living Qur’an. Hasil penelitian yang ditemukan di antaranya: mengenai ayat al-Qur’an yang digunakan sebagai rajah oleh masyarakast desa Muara Tupuh adalah Qs. An�Nur(24):55, Qs. Yusuf(12 ):31, Qs. al-Baqarah(2 ):255. Praktek Qs. An-Nur ayat 55 ialah dengan dituliskan dikertan kemudian ditempelkan disebuah rumah dan dalam tas. rajah tersebut meliliki suatu maanfaat yang diyakini bisa melindungi mereka. rajah terhadap surah an-Nur ayat 55, ayat yang ditulis: (layastahlifannahum, layumakkinnalahum, walayumakkinalahum) adapun pemahamannya adalah untuk melindungi harta benda, rajah ini ditempatkan di pintu rumah atau bisa juga diletakkan dalam tas saat perjalanan jauh. Praktek Qs. Yusuf(12):31 ialah dengan menuliskannya dikertas kemudian membuatnya kedalam kain hitam, adapun pemhaman masyarakat desa tupuh terhadap ayat tersebut diyakini bisa memikat hati wanita dan membuat orang-orang disekitar suka terhadapnya atau bisa mempermudah segala urusan yang ingin dicapai. Praktek penggunaan Qs. Al-Baqarah(2) ialah dengan ditempelkan ke dinding-dinding rumah, menurut pemahaman masyarakat Desa Tupuh ayat tersebut bisa menangkal ruh-ruh jahat seperti jin dan iblis agar tidak bisa memasuki rumah, khasiat dari ayat kursi apabila di amalkan juga bisa menjaga diri dari godaan syaiton.

Actions (login required)

View Item