Hatnah, Hatnah (2011) Meningkatkan Hasil Belajar Geometri Melalui Metode Penemuan Siswa Kelas V MI Ash Shabirin Kelurahan Pekauman Banjarmasin. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

Preview	Text BAB I.pdf Download (189kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (668kB) | Preview

ABSTRAK

Hatnah, 2011. Meningkatkan Hasil Belajar Geometri Melalui Metode Penemuan Siswa Kelas V MI Ash Shabirin Kelurahan Pekauman Banjarmasin. Penelitian Tindakan Kelas, Jurusan PMTK, Fakultas Tarbiyah. Pembimbing: (I) Dr. M. Sabirin, S. Pd. M. Si., (II) Siti Shalehah, S. Pd. M. Si.. Penelitian ini dilatarbelakangi hasil belajar yang diperoleh oleh Siswa Kelas V MI Ash-Shabirin Kelurahan Pekauman Banjarmasin yang masih sangat jauh dari apa yang diharapkan. Sebab lebih dari 70% siswa MI Ash-Shobirin menghadapi kendala dalam pembelajaran matematika terutama pada materi geometri. Sehingga perlu dicarikan cara pemecahannya. Penelitian ini menggunakan metode diskreptif dan merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian siswa kelas V MI Ash-Shabirin Kelurahan Pekauman Banjarmasin. Yang menjadi objek penelitian ini adalah hasil belajar dan aktivitas belajar siswa kelas V MI Ash-Shabirin Kelurahan Pekauman Banjarmasin pada materi Geometri dengan menggunakan metode penemuan. Metode Penemuan merupakan salah satu Metode pembelajaran yang mampu membuat siswa membangun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang tinggi dan penyelidikan, memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V MI Ash ShabirinKelurahan Pekauman Banjarmasin dengan menggunakan metode penemuan. Prosedur penelitian menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi pada setiap siklus. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Hasil penelitian siklus pertama menunjukkan ada 66,67% siswa termasuk dalam kategori siswa aktif, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Penemuan termasuk dalam kategori sangat baik, dan dari 18 orang siswa, ada 12 orang siswa (76,67%) mencapai ketuntasan belajar. Berdasarkan temuan ini dilakukan kegiatan pembelajaran siklus kedua. Hasil penelitian siklus kedua menunjukkan bahwa seluruh siswa telah dikategorikan sebagai siswa yang aktif dalam pembelajaran, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Penemuan termasuk dalam kategori sangat baik, dan ada 17 orang siswa (94,43%) mencapai ketuntasan belajar. Temuan ini, menunjukkan bahwa kriteria pencapaian penelitian telah tercapai, sehingga peneliti memutuskan bahwa metode penemuan telah mampu meningkatkan hasil belajar siswa sehingga siklus selanjutnya tidak diperlukan lagi.

Actions (login required)

View Item