Rasyid, Abdul (2022) Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Ilmu Waris di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Tanta Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (109kB)
	Text AWAL.pdf Download (929kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (93kB)
	Text BAB I.pdf Download (332kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (308kB)
	Text BAB III.pdf Download (119kB)
	Text BAB IV.pdf Download (261kB)
	Text BAB V.pdf Download (95kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (107kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (4MB)

ABSTRAK

Secara teori, masalah mawaris sudah ada ketentuannya masing-masing. Allah Swt dalam firman-firman-Nya sudah menjelaskan ketentuan tersebut, serta Rasulullah Saw juga telah menerangkan akan pentingnya mempelajari ilmu waris. Namun dalam prakteknya, peserta didik kesulitan untuk memahami pelajaran ilmu waris, padalah ilmu ini sangat berguna bagi peserta didik untuk memecahkan segala perkara dalam pembagaian harta warisan. Tujuan penelitian untuk mengetahui problematika pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi ilmu waris di SMAN 1 Tanta dan faktor-faktor penyebabnya, serta upaya yang dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam meminimalisir problem tersebut. Penelitian berjenis lapangan dengan pendekatan kualitatif, diuraikan secara deskriptif. Subjek penelitian adalah satu orang guru PAI dan 38 orang peserta didik kelas XII SMAN 1 Tanta, objek penelitian adalah problematika pembelajaran materi ilmu waris di SMAN 1 Tanta dan faktor-faktor penyebabnya, serta usaha yang dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam meminimalisir problem tersebut. Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian diolah menggunakan teknik editing, klasifikasi data, dan interpretasi data. Setelah itu dikupas menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa problematika pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi ilmu waris di SMAN 1 Tanta secara garis besar dipengaruhi oleh adanya latar belakang pendidikan agama siswa sebelumnya, namun tidak menutup kemungkinan untuk mereka yang tidak memiliki latar pendidikan agama untuk mudah mempelajari materi ilmu waris. Karena kemauan untuk belajar sangat menentukan hasil dari pembelajaran. Faktor-faktor tersebut bisa dibagi menjadi dua, internal (malas belajar sebelum berangkat sekolah, malas mencatat materi ajar, sering tidak mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, lalai dalam menyiapkan buku pelajaran) dan eksternal (guru sering datang terlambat sehingga waktu belajar berkurang, kurangnya penguasaan materi ilmu waris, penjelasan kurang dan tidak diulang, dan tidak adanya Laboratorium Agama). Adapun usaha yang dilakukan oleh guru PAI dalam meminimalisir problematika pembelajaran adalah dengan lebih sering memperaktekkan tata cara membagi harta warisan dan juga berencana menambah praktek menghitung harta warisan di hari Jum’at. Sedangkan inisiatif peserta didik dalam meminimalisir problematika pembelajaran dengan belajar mandiri sebelum berangkat ke sekolah, bertanya jika tidak paham, dan mempelajari kembali di rumah.

Actions (login required)

View Item