Rahmani, Hendra (2012) Pendidikan Agama Anak Dalam Keluarga Berpoligami Studi Kasus di Desa Pematang Panjang Gambut Kabupaten Banjar. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

Preview	Text BAB I.pdf Download (237kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (213kB) | Preview

ABSTRAK

Hendra Rahmani. 2012. Pendidikan Agama Anak Dalam Keluarga Berpoligami Studi Kasus di Desa Pematang Panjang Gambut Kabupaten Banjar. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah. Pembimbing: (I) Dra. Rusdiana Husaini, M.Ag., (II) Drs. H. Gusti Abdurrahman, M.Fil.I. Rumusan masalah dalam penelitian ini mengangkat tentang bagaimana pendidikan agama anak dalam keluarga berpoligami studi di desa Pematang Panjang Gambut Kabupaten Banjar yang diberikan oleh orang tua baik ayah, ibu, maupun kedua-duanya yang meliputi pendidikan shalat, puasa, baca tulis Al-Qur’an dan bimbingan dan pembiasaan akhlak serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Subjek dalam penelitian ini adalah para keluarga berpoligami yang bertempat tinggal di desa Pematang Panjang Gambut Kabupaten Banjar yang berjumlah 5 (lima) buah keluarga. Kelima keluarga tersebut merupakan keluarga berpoligami yang mempunyai anak usia 4-15 tahun dan belum kawin, sebab pada masa usia ini adalah masa usia sekolah yang masih memerlukan bimbingan dari orang tua. Penelitian ini termasuk studi kasus (case study), yaitu salah satu bentuk rancangan penelitian yang lebih menekankan pada pengungkapan fakta secara rinci dan mendalam terhadap suatu subjek, peristiwa dan kejadian tertentu. Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumenter, selanjutnya diolah dengan teknik-teknik yaitu editing, koding, dan klasifikasi data. Selanjutnya semua data dianalisa menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan kemudian diberikan kesimpulan dengan metode induktif. Dari hasil penelitian ini diketahui pendidikan agama anak di lingkungan keluarga berpoligami terhadap 5 (lima) keluarga atau 5 (lima) kasus yang diteliti di desa Pematang Panjang Gambut Kabupaten Banjar bahwa anak dari istri muda atau istri kedua lebih terperhatikan dalam pemberian pendidikan agama daripada anak dari istri pertama atau istri tua yang mana pendidikan agama belum dapat diberikan semaksimal mungkin. Pendidikan agama tersebut mencakup pendidikan shalat, pendidikan puasa, pendidikan baca tulis Al-Qur’an, dan bimbingan pendidikan akhlak yang baik. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu latar belakang pendidikan orang tua yang relatif masih rendah yakni hanya sampai tingkat SD, SMP, SMA, dan hanya ada satu yang berada pada tingkat lulusan S 1. Tidak adanya waktu dan kesempatan dari orang tua untuk memberikan pendidikan agama untuk anak-anak mereka, terutama sekali dari pihak suami yakni untuk anak dari istri pertama. Adapun pada keluarga dengan status isteri muda memang lebih banyak waktu untuk bersama anak-anak mereka, sang suami selain bekerja memang dihabiskan bersama keluarga di rumah, sehingga lebih maksimal dalam memberikan bimbingan pendidikan agama, perhatian dan kasih sayang untuk anak-anaknya. Serta faktor lingkungan keluarga yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang baik dan harmonis sehingga pendidikan agama anak dapat berjalan dengan baik.

Actions (login required)

View Item