Hakim, Abdul (2023) Tradisi Haul Guru Muhammad Shaleh di Desa Sungai Telan Kecamatan Tabunganen Kabupaten Barito Kuala. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (108kB)
	Text AWAL.pdf Download (470kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (71kB)
	Text BAB I.pdf Download (169kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (280kB)
	Text BAB III.pdf Download (55kB)
	Text BAB IV.pdf Download (284kB)
	Text BAB V.pdf Download (94kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (151kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Tradisi haul dalam penelitian ini merupakan sebuah upacara atau peringatan atas kematian seorang tokoh masyarakat desa Sungai Telan yang bernama Guru Muhammad Shaleh. Tradisi ini dimulai semenjak setahun setelah Guru Muhammad Shaleh wafat dan masih dilaksanakan hingga sekarang. Pada mulanya haul Guru Muhammad Shaleh hanya dilaksanakan dalam lingkup kecil dimulai pada sekolah tempat ia mengajar yang melingkup murid yang pernah belajar dengannya, kemudian meluas dengan melibatkan masyarakat desa Sungai Telan, sampai masyarakat sekitarnya. Tradisi haul Guru Muhammad Shaleh mampu mengundang kehadiran banyak orang dari berbagai tempat, walaupun ada peraturan social distancing yang melarang kegiatan melibatkan banyak orang, namun kegiatan ini tetap dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan motivasi masyarakat dalam melaksanakan tradisi haul serta pengaruhnya terhadap keberagamaan. Penelitian ini berbentuk penelitian lapangan dan bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan psikologi. Adapun subjek yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah warga masyarakat yang mengikuti tradisi haul Guru Muhammad Shaleh, baik dari desa Sungai Telan maupun desa sekitarnya. Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini, ada beberapa teknik yang digunakan, yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan tradisi haul Guru Muhammad Shaleh dilakukan dengan empat acara utama, yaitu pembacaan AlQur’an, pembacaan syair maulid, tausiah agama dan pembacaan tahlil serta doa haul. Kemudian motivasi masyarakat dalam melaksanakan tradisi haul adalah tujuan untuk mendapatkan berkah. Motivasi ini terdiri atas pandangan masingmasing subjek terhadap sosok Guru Muhammad Shaleh serta motif-motif untuk memenuhi kebutuhan sebagaimana dalam konsep motivasi hierarki kebutuhan manusia, seperti untuk memperoleh rasa aman baik untuk sendiri maupun dalam bermasyarakat, mengenang jasa orang yang telah tiada, mempererat tali silaturahmi, mempertahankan tradisi, dan kebutuhan ibadah. Adapun pengaruhnya terhadap keberagamaan dapat terlihat dalam lima aspek keberagamaan yaitu berupa keyakinan dan pemahaman terhadap tradisi haul, tersebarnya sugesti wasilah mendapat keberkahan sehingga tradisi ini meluas, perasaan atau emosi senang, bahagia saat melaksanakannya dan bentuk kerja sama masyarakat agar tradisi haul bisa tetap terlaksana.

Actions (login required)

View Item