Naparin, Hipni (2008) Praktik Jual beli dengan Undian Berhadiah di Kota Banjarmasin. Skripsi, Syariah Dan Ekonomi Islam.

Preview	Text BAB I.pdf Download (247kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (303kB) | Preview

ABSTRAK

Hipni Naparin, 2008. "Praktik Jual beli dengan Undian Berhadiah di Kota Banjarmasin". Skripsi Jurusan Muamalat, Fakultas Syari'ah. Pembimbing: (I) Dra. Naimah, MH, (II) Diana Rahmi, S.Ag, MH. Penelitian ini dilatar belakangi permasalahan banyaknya perusahaan atau toko yang menawarkan undian kepada masyarakat, misalnya saat louncing produk atau pendirian perusahaan. Namun ada juga perusahaan yang sengaja mengadakan undian berhadiah yang dijanjikan, namun dalam praktiknya bahwa pemenang undian tersebut bisa membawa hasil undian tersebut jika membeli salah satu barang milik perusahaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran praktik jual beli dengan undian berhadiah di Kota Banjarmasin, faktor penyebabnya, dan akibat yang ditimbulkannya. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris yang bersifat studi kasus. Untuk memperoleh datanya dilakukan dengan wawancara (interview) kepada para responden dan informan. Selanjutnya diolah dengan teknik editing, dan matrikasi, sehingga diperoleh data yang dapat dipertanggung-jawabkan. Hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara kualitatif berdasarkan ketentuan hukum Islam tentang jual beli. Dari hasil penelitian diketahui praktik jual beli dengan undian berhadiah di Kota Banjarmasin, terbagi kepada 2 variasi kasus, yaitu: Variasi I; pihak perusahaan mewajibkan pihak yang mendapat undian untuk membeli barang apabila mengambil hadiah. Faktornya karena memang sebagai cara yang sengaja dibuat oleh perusahaan untuk menjual barangnya. Akibatnya pemenang undian, yaitu Rus, Mus, S.Sa dan Ad merasa dirugikan (kasus I, II, IV dan V). Variasi II; pihak perusahaan tidak mewajibkan pihak yang mendapat undian untuk membeli barang apabila mengambil hadiah. Faktornya karena ajang promosi dan memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat umum. Akibatnya pemenang undian, yaitu A.Ud dan Juh merasa senang karena dapat hadiah (kasus III, dan VI). Menurut hukum Islam bahwa praktik jual beli dengan undian berhadiah di Kota Banjarmasin pada varisi I, yaitu mewajibkan pihak yang mendapat undian untuk membeli barang apabila mengambil hadiah adalah bertentangan dengan ketentuan jual beli dalam Islam, karena termasuk manipulasi dan eksploitasi terhadap pembeli, sehingga praktik demikian diharamkan. Adapun variasi II yaitu tidak mewajibkan pihak yang mendapat undian untuk membeli barang apabila mengambil hadiah adalah tidak bertentangan dengan ketentuan jual beli dalam Islam, dan hukumnya dibolehkan.

Actions (login required)

View Item