Sapriansyah, Sapriansyah (2010) Praktik Utang Piutang Di Kalangan Mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin. Skripsi, Syariah Dan Ekonomi Islam.

Preview	Text BAB I.pdf Download (370kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (388kB) | Preview

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul : “Praktik Utang Piutang Di Kalangan Mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin”. Pembimbing I : Drs. Nispan Rahmi, M.Ag, pembimbing II : Rahmat Sholihin, S.Ag, M.Ag. Dengan latar belakang masalah bahwa dalam pembayaran utang piutang sering terjadi permasalahan, hal ini dikarenakan pada saat transaksi utang piutang berlangsung, transaksi tersebut hanya dilakukan dengan ucapan semata tanpa adanya suatu catatan yang menunjukkan bahwa telah ada transaksi utang piutang. Dan catatan ini berguna sebagai pengingat bahwa telah terjadi transaksi utang piutang sekaligus sebagai alat bukti apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka digunakan teknik wawancara dan angket. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan teknik editing, deskripsi, dan matrikasi. Untuk mengetahui status hukum hasil penelitian, dilakukan analisis secara kualitatif berdasarkan hukum islam mengenai utang piutang. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa : Gambaran transaksi utang piutang di kalangan mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin adalah kebanyakan dari mereka dalam melakukan transaksi utang piutang hanya dengan cara serah terima uang tanpa menulis atau mencatatnya sebagai bukti telah ada transaksi utang piutang. Sehingga berdampak kepada terlambatnya pembayaran atau pelunasan (kasus I dan IV), bahkan ada yang tidak dibayar sama sekali (kasus II, III dan V). selain itu, ada juga yyang menjanjikan akan membayar lebih terhadap jumlah uang yang dipinjam pada awal transaksi (kasus III dan VI). Akibat yang terjadi dari praktik utang piutang di kalangan mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin berdampak negative, karena pihak yang terlibat dalam transaksi utang piutang terutama pihak yang mengutangkan merasa jera untuk meminjamkan uangnya kepada orang lain dengan pertimbangan adanya ketakutan uang yang dipinjamkan tidak dikembalikan. Hal ini terjadi pada semua kasus (kasus I,II,III,IV,V dan VI). Padahal tujuan Islam dalam utang piutang ini adalah memberikan kemudahan bagi orang yang berada dalam kesulitan, akan tetapi tujuan ini tidak terealisasi dengan baik, karena pada prakteknya masih banyak permasalahan, terutama dalam hal pembayaran.

Actions (login required)

View Item