Asfa, Muhammad Najib (2023) Kearifan Lokal Masyarakat Banjar dalam Membangun Sikap Toleransi Antarumat Beragama di Banjarmasin menurut Para Tokoh. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (1MB)
	Text AWAL.pdf Download (776kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (27kB)
	Text BAB I.pdf Download (178kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (186kB)
	Text BAB III.pdf Download (103kB)
	Text BAB IV.pdf Download (262kB)
	Text BAB V.pdf Download (31kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (96kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (885kB)

ABSTRAK

Merawat kerukunan antarumat beragama merupakan tantangan untuk tetap menjaga perdamaian. Kearifan lokal masyarakat Banjar sebagai salah satu yang masih memiliki eksistensi di Indonesia memiliki beragam bentuk dan cakupan aspeknya. Nilai-nilai yang terdapat di dalamnya dinilai dapat mempengaruhi sikap laku seseorang. Banjarmasin sebagai kota yang dihuni oleh masyarakat dari berbagai suku dan agama memiliki tantangan untuk menjaga kerukunan antara masyarakat asli Banjar yang identik sebagai pemeluk agama Islam dengan masyarakat pendatang dari berbagai suku dan agama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman kearifan lokal masyarakat Banjar yang mengandung nilai-nilai toleransi, dan relevansi kearifan lokal masyarakat Banjar dalam pengaruhnya terhadap sikap toleransi antarumat beragama di Banjarmasin menurut para tokoh. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa kearifan lokal masyarakat Banjar yang mengandung nilai-nilai toleransi, yaitu: (1) kayuh baimbai, (2) gawi sabumi, (3) banganga dahulu hanyar baucap, (4) taparusuk batis kawa dicabut, taparusuk basa jadi hual, (5) kada tunggal banih basa gin batakari, (6) ada kancur jariangaunya, (7) jangan bacakut papadaan, (8) asal mambawa bujur lawan banar, salamat, (9) jangan mambawa gantang saurang, (10) dilumu dahulu hanyar ditaguk. Menurut para tokoh agama dan budaya di Banjarmasin, kearifan lokal masyarakat Banjar relevan untuk digunakan dalam membangun sikap toleransi antarumat beragama di Banjarmasin. Kearifan lokal masyarakat Banjar merupakan nilai-nilai yang bersumber dari agama yang dianut oleh masyarakat Banjar, pengalaman hidup dan pendidikan yang mereka dapat. Ajaran agama terkait toleransi antarumat beragama dikemas dalam bentuk kearifan lokal masyarakat Banjar sehingga relevan untuk digunakan sebagai rujukan bagi masyarakat Banjar maupun pendatang di Kota Banjarmasin yang menganut agama apapun untuk membangun sikap toleransi antarumat beragama. Kearifan lokal masyarakat Banjar kebanyakan berhubungan dengan pendidikan etika, kepribadian dan sikap mental, sehingga kearifan lokal masyarakat Banjar relevan untuk membentuk karakter generasi penerus agar memiliki sikap toleransi antarumat beragama di Banjarmasin

Actions (login required)

View Item