Zaini, zaini (2015) Pembinaan Guru Mismatch Bersertifikat Pendidik oleh Kepala Madrasah Pada Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, di bawah bimbingan. Tesis, Pascasarjana.

Preview	Text BAB I.pdf Download (312kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (368kB) | Preview

ABSTRAK

Guru sebagai tenaga profesional memiliki peran yang sangat strategis dalam dunia pendidikan. Program sertifikasi guru ditunjukkan untuk memberikan lisensi, bahwa guru yang bersangkutan sudah baik dan layak melakukan proses belajar mengajar karena dianggap telah memiliki kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki. Namun tidak dapat dipungkiri banyaknya guru yang mengikuti program sertifikasi tanpa memperhatikan latar belakang pendidikan atau ijazah yang dimiliki. Persoalan mismatch (guru tidak mengajar sesuai bidangnya) menjadi masalah yang selalu terjadi pada madrasah hampir di seluruh wilayah Indonesia, hal inipun terjadi pula pada Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dari 258 guru bersertifikasi terdapat 98 guru mismatch bersertifikasi. Agar guru-guru mismatch bersertifikasi menjadi profesional dalam menjalankan tugasnya diperlukan pembinaan dari kepala madrasah. Oleh karena itulah, diperlukan peninjauan terhadap pembinaan yang dilakukan para Kepala Madrasah dalam pembinaan guru mismatch bersertifikasi pada Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentangpembinaan guru mismatchbersertifikat pendidik oleh Kepala Madrasah Pada Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) karena objek dan sumber data yang diteliti adalah seluruh Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang memiliki guru mismatch bersertifikasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumen. Pengolahan data menggunakan analisis secara kualitatif dengan menilai dan membahas data, baik dengan bantuan kerangka teori maupun pendapat penulis sendiri melalui kegiatan reduksi data, kategorisasi data, dan menentukan keabsahan hasil penelitian dengan kriteria kredibilitas dan transferabilitas. Hasiltemuan penelitian menunjukkan bahwa: (1)pembinaan guru mismatch bersertifikasi oleh Kepala Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Hulu Sungai selatan belum terencana dan belum terprogram dengan baik, (2) bentuk pembinaan berupa mengikutkan guru-guru mismatch dalam kegiatan diklat, workshop dan seminar, aktif dalam pertemuan MGMP, dan supervisi kelas, (3) kendala yang muncul dalam pembinaan guru mismatch bersertifikat pendidik bersumber dari faktor guru dan belum adanya kebijakan pembinaan dari pemerintah, dan (4) Dampak adanya guru mismatch bersertifikat pendidik secara positif membantu madrasah dalam memenuhi kekurangan guru pada mata pelajaran tertentu. Secara negarif, keberadaan guru mismatch bersertifikasi dianggap tidak sebermutu guru yang ‘match(sesuai)’ bersertifikasi karena status mismatch-nya.

Actions (login required)

View Item