Azmi Noor, Rahman (2011) Persepsi Hakim Pengadilan Agama Banjarmasin Mengenai Eksistensi Pengadilan Khusus dan Hakim Adhoc. Skripsi, Syariah Dan Ekonomi Islam.

Preview	Text BAB I.pdf Download (230kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (334kB) | Preview

ABSTRAK

Azmi Noor Rahman. 2011. Persepsi Hakim Pengadilan Agama Banjarmasin Mengenai Eksistensi Pengadilan Khusus dan Hakim Adhoc. Skripsi, Jurusan Ahwal Al-Syakhsiyah, Fakultas Syariah. Pembimbing: (I) Prof.Dr.H. Ma’ruf Abdullah, SH, MM, Pembimbing: (II) Diana Rahmi, S.Ag, MH. Penelitian ini berangkat dari Persepsi Hakim Pengadilan Agama Banjarmasin mengenai eksistensi pengadilan khusus dan hakim ad hoc. Yang mana pasca lahirnya Undang-Undang No.50 Tahun 2009 perubahan kedua atas Undang-Undang No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menuangkan secara tegas dasar hukum pembentukan pengadilan khusus didalam lingkungan peradilan agama disertai dasar hukum untuk mengangkat hakim ad hoc pada pengadilan khusus didalam lingkungan peradilan agama. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana Hakim Pengadilan Agama Banjarmasin memberikan persepsi terhadap maksud atau tujuan diadakanya pengkhususan sebagai diferensiasi/spesialisasi didalam lingkungan peradilan agama dan pengadilan khusus serta hakim ad hoc mengenai sengketa apakah yang berpotensi untuk dibentuk dan dibutuhkan didalam lingkungan peradilan agama kedepannya. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi pihak-pihak terkait dalam rangka memperoleh gambaran terhadap maksud atau tujuan dari diadakannya pengkhususan pengadilan didalam lingkungan peradilan agama serta pengadilan khusus dan hakim ad hoc mengenai sengketa apa yang berpotensi dibentuk dan dibutuhkan didalam lingkungan Peradilan Agama kedepannya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), dengan meneliti (6) persepsi Hakim Pengadilan Agama Banjarmasin mengenai tujuan dibutuhkan atau diadakanya pengkhususan pengadilan didalam lingkungan Peradilan Agama serta pengadilan khusus dan hakim ad hoc seperti apa yang berpotensi dibentuk atau dibutuhkan didalam lingkungan Peradilan Agama kedepannya.Tekhnik penelitian yang digunakan ialah tekhnik analisis deskriptif kualitatif, yaitu melakukan pembahasan terhadap data yang telah didapat berdasarkan landasan teoritis. Dari hasil penelitian penulis menemukan adanya persamaan pendapat mengenai tujuan diadakannya pengadilan khusus dilingkungan peradilan agama, keenam responden hakim mengatakan bahwa salah satu tujuan dibutuhkannya adalah agar proses penyelesaian sengketa yang bersifat kompleks dan rumit dapat berlangsung menjadi lebih efektif, professional dan optimal. Kemudian terhadap masalah yang kedua mengenai pengadilan khusus dan hakim ad hoc yang berpotensi dibentuk terdapat kesamaan yakni pengadilan khusus dan hakim ad hoc mengenai sengketa dalam lingkup ekonomi syariah atau pengadilan niaga syariah.

Actions (login required)

View Item