Laily, Jannatul (2023) Peluang dan Tantangan Sertifikasi Halal pada Produk Makanan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kota Banjarmasin. Skripsi, Ekonomi dan Bisnis Islam.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (103kB)
	Text AWAL.pdf Download (641kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (58kB)
	Text BAB I.pdf Download (319kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (262kB)
	Text BAB III.pdf Download (185kB)
	Text BAB IV.pdf Download (322kB)
	Text BAB V.pdf Download (82kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (143kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Makanan halal menjadi bisnis yang menguntungkan tidak hanya dikalangan negara yang mayoritas muslim tetapi juga non muslim. Industri makanan halal global dirajai oleh Thailand yang hanya memiliki persentase penduduk muslim sebesar 5 % dan telah mengukuhkan diri sebagai dapur halal dunia. Di Indonesia jumlah sertifikasi halal tidak sesuai dengan jumlah UMKM yang ada di Indonesia contoh di Kota Banjarmasin. Menurut perkembangan jumlah UMKM di Kota Banjarmasin sebesar 37.534. Sedangkan jumlah UMKM yang memiliki sertifikasi halal tersebut hanya sebesar 5 % dari Jumlah UMKM yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab produsen Usaha Mikro Kecil dan Menengah Makanan di Kota Banjarmasin tidak memiliki Sertifikat Halal. Penelitian dilakukan dengan cara mengobservasi data sekunder dan melakukan wawancara ke pada UMKM yang bersangkutan. Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa alasan UMKM tidak memiliki sertifikat halal tersebut adalah memang tidak ada kemauan dari pemilik usaha tersebut, kepercayaan kepada allah Swt, bahwa rizki itu tidak kemana-mana, mengutamakan rasa pada produk untuk pemasaran, tidak ada biaya, proses yang terlalu rumit dan lama, jangka waktu berlaku sertifikat halal yang singkat hanya 2 tahun. Hasil penelitian kedua menunjukkan bahwa faktor penyebab yang paling dominan adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran dari UMKM tersebut mengenai sertifikat halal itu sendiri.

Actions (login required)

View Item