Makmur, Muhammad Imsuni (2023) Penggunaan Ayat Al-Qur`An Sebagai Narasi Provokatif di Media Sosial. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (430kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (162kB)
	Text BAB I.pdf Download (863kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (791kB)
	Text BAB III.pdf Download (953kB)
	Text BAB IV.pdf Download (918kB)
	Text BAB V.pdf Download (663kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (541kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Penelitian ini bermula dari pengamatan terkait media sosial bahwa seharusnya penggunaannya itu untuk mempermudah tersebarnya pesan yang baik dalam konteks penelitian ini adalah mempermudah dakwah terkait pesan Al-Qur`an tetapi pada kenyataannya ada saja pesan negatif yang tersebar atau pesan yang membuat keributan dalam konteks ini membuat provokasi dengan ayat Al-Qur`an. Penelitian ini akan mengkaji ayat Al-Qur`an dari segi penggunaannya di media sosial serta penggunaan narasi provokatif dari ayat Al-Qur`an di media sosial, kemudian membandingkan narasi yang diberikan pembuat konten terhadap ayat Al-Quran tersebut dengan kitab tafsir untuk mendapati pemahaman ayat yang benar. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan menggunakan studi pustaka (literature review) dan data visual dari YouTube dan Instagram. Data yang didapat dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data primer dan data sekunder. Hasil dari penelitian ini adalah didapati bahwa penggunaan ayat Al-Qur`an di media sosial terbagi kepada 2 kelompok, yaitu yang pertama menggunakannya dengan menarasikan kepada memotivasi dalam beragama dan kedua yang menggunakannya dengan menarasikan kepada memprovokasi dalam beragama. Penulis mengkategorikan narasi dari Zaidul Akbar tentang koneksi Al-Qur`an dan makanan serta narasi Adi Hidayat tentang tidak salat itu ciri hamba yang tidak berakhlak kepada narasi yang memotivasi dalam beragama karena penjelasannya terhadap ayat Al-Qur`an tersebut mendorong orang untuk beramal saleh berdasarkan tuntunan Al-Qur`an serta sesuai dengan tafsir dan memberikan respon yang positif terhadap netizen. Penulis mengkategorikan narasi dari Ragil Mahardika tentang memilih hidup sebagai gay serta narasi dari Ade Armando tentang tidak ada salat lima waktu dalam Al-Qur`an kepada narasi yang memprovokasi dalam beragama karena penjelasannya terhadapa ayat Al-Qur`an tersebut menyalahi terhadap tafsir dan memberikan respon yang kontroversial kepada netizen.

Actions (login required)

View Item