Bahid, Muhammad (2023) Nilai-Nilai Satanisme dalam Film John Constantine. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN_Muhammad Bahid.pdf Download (269kB)
	Text AWAL_Muhammad Bahid.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK_Muhammad Bahid.pdf Download (274kB)
	Text BAB I_Muhammad Bahid.pdf Download (558kB)
	Text BAB II_Muhammad Bahid .pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB III_Muhammad Bahid.pdf Download (1MB)
	Text BAB IV_Muhammad Bahid.pdf Download (434kB)
	Text BAB V_Muhammad Bahid.pdf Download (12kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA_Muhammad Bahid.pdf Download (321kB)
	Text LAMPIRAN_Muhammad Bahid.pdf Download (781kB)

ABSTRAK

Dewasa ini dunia film semakin banyak berkembang dan banyak diminati oleh masyarakat luas. Tidak hanya pada film layar lebar, melainkan film yang telah disediakan oleh platform yang berbayar seperti Netflix, Disney Hotstar, vidio dan lain-lain. Adanya film berfungsi untuk menyampaikan pesan bagi individu maupun kelompok masyarakat penikmatnya. Selain itu film menjadi bagian produksi ekonomi dalam suatu masyarakat. Film sejatinya tidak hanya menampilkan dari unsur entertainment semata. Melainkan pesan-pesan tersembunyi yang ingin disampaikan oleh pembuatnya. Sebagaimana film John Constantine. Awal mula dari sosok John Constantine adalah perkembangan dari sebuah komik yang diciptakan oleh Alan Moore dan mempunyai hak cipta Dc’s Comics. John Constantine mempunyai latar belakang berbeda dibandingkan karakter superhero yang diciptakan oleh Dc’s Comics. Ia digambarkan sebagai sosok penyihir yang berurusan kepada villain(penjahat) berkekuatan ilmu sihir. Ada dua hal yang menjadi rumusan masalah penulis yaitu mencari serta menelaah bagian-bagian yang merupakan simbol satanisme pada film John Constantine dan kedua melihat nilai praktis kegunaan simbol satanisme tersebut. Penulis menemukan karakter John Constantine dalam menangani kasus pada tiap alur cerita filmnya sering menggunakan simbol-simbol yang berkaitan dengan penyihir dan tokoh pemuja iblis yaitu Aleister Crowley beserta Anton Szandor Lavey. Simbol-simbol itu berupa salib terbalik, bible hitam yang menjadi representasi tandingan bagi bible agama Kristen, Solomon Key yang sering digunakan oleh Aleister dalam ritualnya, Bahasa Enochian dan pentagram. Selain itu film yang ditampilkan terkadang menyinggung kepada agama yaitu Kristen. Hal itu ditampilkan dalam alur cerita negatif seperti seorang malaikat kepercayaan Tuhan yaitu Gabriel. Ia digambarkan sebagai seorang pengkhianat pada akhir cerita. Penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif terhadap film John Constantine. Karena untuk memberikan gambaran jelas simbol yang ditampilkan dalam film John Constantine. Baik itu berasal dari film serial maupun film layar lebar. Selain penelitian deskriptif, peneliti melakukan metode pendekatan secara kualitatif. Karena dalam film John Constantine ada banyak data selain pada film serial dan film layar lebar yaitu sekuel komik dan animasi. Akan tetapi untuk mendapatkan kualitas data penelitian, peneliti mendapatkan pada film layar lebar berjudul Constantine tahun 2005 dan film serial Constantine 2014 dengan jumlah 14 episode. Dari hasil data yang diperoleh, penulis menemukan relevansi antara film John Constantine dan unsur satanisme. Film John Constantine mengadopsi unsur satanime yang dipopulerkan oleh Anton Szandor Lavey seperti pentagram dengam Baphomet, mantra dengan menyebut nama Iblis agar bersekutu serta unsur paganisme mesir kuno Aleister Crowley seperti menampilkan Eye of Horus, segel segitiga King Solomon dicampur dengan Enochian Key

Actions (login required)

View Item