Jailani, Ahmad (2023) Pandangan Ulama NU Kota Banjarmasin Tentang Ayat-Ayat Tawassul. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (300kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (175kB)
	Text BAB I.pdf Download (431kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (388kB)
	Text BAB III.pdf Download (219kB)
	Text BAB IV.pdf Download (456kB)
	Text BAB V.pdf Download (253kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (337kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (193kB)

ABSTRAK

Makna dari wasīlah atau mendekatkan diri kepada Allah Swt. merupakan sebuah kewajiban. Wasīlah dalam hal tersebut juga bermakna bahwa cara mendekatkan diri kepada Allah Swt. adalah melalui para kekasihnya, para ulama dan aulia-Nya, sehingga beliau berpandangan ada keunikan terhadap ayat tawassul ini bahwa umat Islam dapat bertawassul selain dengan amal shaleh. Ulama NU Kota Banjarmasin memaknai tawassul dalam beberapa cara dilakukan dengan menafsirkan beberapa ayat dalam al-Qur’an. Ini menjadi daya tarik untuk meneliti pandangan PCNU Kota Banjarmasin tentang ayat Tawassul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan ulama NU Kota Banjarmasin tentang ayat-ayat tawassul termasuk di dalamnya makna tawassul yang dijelaskan dalam beberapa hal menurut al-Qur’an. Jenis penelitian ini berbentuk penelitian lapangan (field research) dengan lokasi penelitian di PCNU Kota Banjarmasin. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Analisis dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan beberapa ayat tawassul yang dijelaskan dan digunakan oleh ulama NU Kota Banjarmasin terkait dengan macam-macam tawassul. Pertama, Q.S. al-Maidah/5: 35 sebagai ayat utama tawassul dan merupakan dasar tawassul dengan amal salih. Kedua, Q.S. an-Nisā/4: 64 sebagai ayat tawassul yang merupakan tawassul dengan perantara Nabi Muhammad Saw. baik sebelum maupun sesudah wafatnya beliau. Ketiga, Q.S. al- Isra/17: 57 yang digunakan sebagai dasar tawassul kepada orang salih. Makna tawassul adalah meminta hanya kepada Allah Swt. melalui perantara yang dicintai Allah. Dasar utama pelaksanaan tawassul adalah Q.S. al-Maidah/5: 35. Bentuk tawassul diantaranya ialah dengan asma (nama) Allah, dengan amal salih, dengan perantara Nabi Muhammad Saw., dan dengan perantara orang salih. Tawassul yang dilarang adalah yang tidak memiliki dasar dan pelaksanaannya menjauhkan diri kepada Allah Swt. seperti kemusyrikan. Ketentuan dalam bertawassul adalah dengan memahami konsep tawassul yang berbeda dengan tafa’ul dan tabarruk.

Actions (login required)

View Item