Nafisah, Duratun (2023) Pemikiran Tasawuf Asmaran. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text 1. pernyataan.pdf Download (365kB)
	Text 2. awal.pdf Download (2MB)
	Text 3. abstrak.pdf Download (398kB)
	Text 4. bab i.pdf Download (591kB)
	Text 5. bab ii.pdf Restricted to Repository staff only Download (763kB)
	Text 6. bab iii.pdf Download (536kB)
	Text 7. bab iv.pdf Download (969kB)
	Text 8. bab v.pdf Download (531kB)
	Text 9. daftar pustaka.pdf Download (524kB)
	Text 10. lampiran.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kesan negatif terhadap tasawuf di masyarakat. Praktik tasawuf sebagai manifestasi ihsan, seringkali diasumsikan dan dipraktekkan sebagai kegiatan ibadah individu yang mengutamakan kesalehan pribadi dan tidak peka terhadap realitas yang terjadi disekitarnya. Padahal sebagai makhluk sosial, manusia dalam menjalani kehidupan diniscayakan untuk berperan dan berinteraksi dengan realitas sosial yang ada. Sementara di sisi lain, tasawuf sendiri dalam pandangan Asmaran, ada dua yang dikaji dalam skripsi ini yaitu: (1) Bagaimana pemikiran tasawuf Asmaran? (2) Bagaimana Peran Asmaran, dalam Perkembangan Tasawuf? Untuk mengungkapkan penelitian lapangan dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan adalah data primer tentang tasawuf menurut pandangan Asmaran, serta data sekunder berupa tulisan-tulisan yang sudah membahas tentang tasawuf menurut Asmaran, dan literatur-literatur yang relevan dengan penelitian ini. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa: Asmaran, lahir di Juai, Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (sekarang masuk wilayah Kabupaten Balangann), Kalimantan Selatan. Beliau adalah seorang yang berpendidikan pesantren dan juga yang mengamalkan tasawuf, meski demikian pemikiran Asmaran, sendiri condong neo-sufisme. Semasa hidupnya Asmaran, menempuh pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan Islam maupun yang bersifat umum. Substansi dari ajaran tasawuf menurut Asmaran adalah perpaduan antara iman, ibadah, amal saleh, dan akhlak mulia. Seluruh elemen ini harus menyatu, iman harus direfleksikan dalam bentuk ibadah, dan ibadah yang benar adalah yang membawa dampak positif dalam bentuk amal saleh dan akhlak mulia. Dari perpaduan elemen-elemen tersebut akan melahirkan peradaban yang sejati. Praktik tasawuf yang dilaksanakan oleh Asmaran adalah pelaksanaan ibadah secara terpadu sehingga hakikat iman, salat, puasa, zakat, dan haji benar-benar terwujud, sehingga punya rasa tanggung jawab, amanah, mempunyai rasa kasih sayang dan adil dalam bertindak. Sedangkan konsep tasawuf beliau disini salah satunya menurut saya masuk dalam tasawuf sosial yang digagas oleh Asmaran memiliki konsep agar orang yang bertasawuf, juga harus aktif bermasyarakat. Karena tasawuf adalah pengamalan dan penghayatan dalam setiap lini-lini kehidupan, dan tasawuf sosial memiliki relevensi dengan tujuan pendidikan Islam khususnya, karena tasawuf berupaya memberikan bekal sekaligus tameng bagi peserta didik agar tidak terombang-ambing dalam melawan derasnya arus modernisasi dan industrialisasi. Sehingga tasawuf sosial bisa dijadikan alternatif dalam pendidikan Islam. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka pengembangan khazanah ilmu pendidikan Islam, khususnya di lingkungan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Antasari Banjarmasin. Dan hasil penelitian ini juga diharapkan dapat mendorong dunia pendidikan Islam untuk membuka diri dan memberi kesempatan bagi tasawuf untuk ikut andil bersama dalam rangka membentuk manusia sebagai makhluk individu sekaligus social.

Actions (login required)

View Item