Fauzinor, Akhmad (2023) Studi Tentang Sistem Pendidikan Inklusi oleh Guru PAI di SMP Negeri Kabupaten Tabalong (Multi Situs pada SMPN 1 dan 2 Tanjung, SMPN 1 Murung Pudak dan SMPN 1 Kelua). Tesis, Pascasarjana.

	Text 2. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN.pdf Download (204kB)
	Text 1. BAGIAN AWAL.pdf Download (800kB)
	Text 3. ABSTRAK.pdf Download (16kB)
	Text 4. BAB I.pdf Download (265kB)
	Text 5. BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (189kB)
	Text 6. BAB III.pdf Download (51kB)
	Text 7. BAB IV.pdf Download (401kB)
	Text 8. BAB V.pdf Download (39kB)
	Text 9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (172kB)
	Text 10. LAMPIRAN.pdf Download (4MB)

ABSTRAK

Dalam pelaksanaan sistem pendidikan inklusi di sekolah, guru menjadi elemen penting dalam pelaksanaan dan penerapan pembelajaran di sekolah, termasuk guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. khususnya pada beberapa sekolah di SMPN di Tabalong. Sebagai pendidik, guru mata pelajaran pendidikan agama Islam memiliki peran penting dalam mendukung pendidikan inklusi. Namun, hambatan utamanya adalah kurangnya keterampilan dan pengetahuan dalam mengajar siswa dengan kebutuhan khusus karena berbagai faktor. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan penelitian ini adalah menarasikan bagaimana pelaksanaan sistem pendidikan inklusi pada sekolah-sekolah di SMPN Tabalong, selain itu penelitian ini juga melihat bagaimana tantangan dan hambatan yang dirasakan oleh guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang latar belakang pendidikannya tidak pernah diberikan pengalaman tentang mengajar anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini adalah penelitian lapangan, dengan menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan dan jenis penelitian deskriptif, digunakan untuk menarasikan pelaksanaan sistem Pendidikan Inklusi bagi para guru Pendidikan Agama Islam. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pelaksanaan Pendidikan Inklusi oleh guru Pendidikan Agama Islam masih menghadapi tantangan signifikan di sekolah�sekolah tersebut, di antaranya adalah belum jelasnya tujuan tentang pendidikan inklusi di setiap sekolah, proses identifikasi dan asesmen yang tidak melibatkan professional, ketiadaan ketenagaan guru pendamping khusus, sarana prasarana yang belum maksimal, sekolah belum menyediakan pedoman baku tentang format penilaian, kenaikan kelas dan laporan hasil belajar. Sedangkan tantangan dan hambatan nya adalah, kurangnya keterampilan mengajar siswa berkebutuhan khusus karena kurangnya pelatihan khusus, tantangan dalam manajemen waktu dan komunikasi di kelas yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran. Kemampuan dan pemahaman guru yang belum maksimal, kesulitan mengajar teori dan metode praktik yang berbeda bagi siswa inklusi dan kesulitan dalam membuat standar penilaian yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa berkebutuhan khusus, yang dapat menyebabkan ketidakadilan dalam penilaian prestasi siswa inklusi

Actions (login required)

View Item