Amin, Aidil (2023) Pemikiran Keagamaan Habib Rizieq Syihab dalam Karyanya “Hancurkan Liberalisme Tegakkan Syariat Islam”. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (201kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (200kB)
	Text BAB I.pdf Download (293kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (864kB)
	Text BAB III.pdf Download (618kB)
	Text BAB IV.pdf Download (951kB)
	Text BAB V.pdf Download (264kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (289kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Habib Rizieq merupakan salah satu ulama yang terkenal dan memiliki pengaruh kuat di Indonesia. Pada tahun 2011 terbitlah sebuah buku yang memuat artikel-artikel yang ditulis Habib Rizieq di majalah suara Islam dengan judul “Hancurkan Liberalisme Tegakkan Syariat Islam”. Buku ini memuat pandangan Habib Rizieq terhadap liberalisme khususnya di Indonesia dan pemikirannya dalam penerapan syariat Islam di Indonesia. Pemikiran Habib Rizieq yang tertuang dalam buku ini tentunya merupakan topik yang menarik untuk dibahas dan memiliki relevansi terhadap dakwah Habib Rizieq di Indonesia. Oleh karena itu maka dibuatlah penelitian ini dengan tujuan untuk mengungkapkan pemikiran-pemikiran Habib Rizieq dalam buku tersebut terkait liberalisme dan syariat Islam, serta untuk mengetahui relevansinya terhadap ajaran-ajaran Islam, liberalisme, dan kondisi Indonesia. Penelitian ini membahas tentang bagaimana pemikiran Habib Rizieq Syihab dalam bukunya “Hancurkan Liberalisme Tegakkan Syariat Islam”, bagaimana pandangannya terhadap liberalisme, dan bagaimana pandangannya terhadap syariat Islam serta strategi penerapannya di Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakan atau library research yang bersifat deskriptif analitis dengan pendekatan historis dan tipologi. Dari penelitian ini penulis menemukan karakteristik pemikiran Habib Rizieq yang bersifat fundamentalis, eksklusif, rasional, transformatif, aktual, dan tradisionalis semi modernis dengan beberapa pengecualian, yaitu bukan fundamentalis yang kaku, tekstual, dan radikal, bukan eksklusif ke dalam (mazhab), bukan rasionalis yang mengedepankan akal melebihi wahyu, serta tradisionalis semi modernis yang bersikap rasional, ilmiah, dan progressif, namun menolak demokrasi dan hak-hak versi barat. Liberalisme dalam pandangan Habib Rizieq adalah ideologi yang menghimpun empat ideologi lain, yaitu: pluralisme, sekularisme, materialisme, dan rasionalisme dengan makna khusus. Pluralisme artinya memandang semua agama sama. Sekularisme artinya memandang perlunya pemisahan antara agama dan negara. Materialisme artinya memandang segala hal berdasarkan materi. Rasionalisme artinya menilai kebenaran segala hal berdasarkan akal semata dan menafikan kebenaran wahyu. Syariat Islam dalam pandangan Habib Rizieq adalah segala hal yang datang dari Allah dan Nabi Muhammad terkait akidah, hukum, dan akhlak. Habib Rizieq menilai penerapan syariat Islam di Indonesia sudah mencapai 75 persen. Hal tersebut didasarkan pada pembagian syariat Islam menjadi 4 bagian, yaitu aḫkȃm al-fardhȋ (hukum perseorangan), aḫkȃm al-„usrah (hukum rumah tangga), aḫkȃm al-mujtama‟ (hukum sosial ekonomi kemasyarakatan), dan aḫkȃm aldaulah (hukum tata negara). Habib Rizieq pun memperjuangkan penerapan syariat Islam di Indonesia agar bisa diterapkan dengan maksimal dengan dua strategi, yaitu pendekatan struktural berupa perjuangan penerapan syariat Islam melalui konstitusi yang disediakan negara dan pendekatan kultural berupa sosialisasi keindahan syariat Islam di seluruh lapisan masyarakat.

Actions (login required)

View Item