Syarif, Muhaimin Hafizi (2024) Pembacaan Fatihah Ampat Dalam Tradisi Manyalamat Manyampir Buhaya (Studi Living Qur‟an Di Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong). Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text Surat Pernyataan.pdf Download (73kB)
	Text Awal.pdf Download (894kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (411kB)
	Text BAB I.pdf Download (540kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (695kB)
	Text BAB III.pdf Download (310kB)
	Text BAB IV.pdf Download (856kB)
	Text BAB V.pdf Download (413kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (421kB)
	Text Lampiran.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Dilihat dari fungsi utamanya Al-Qur‟an berfungsi mendorong lahirnya perubahan-perubahan positif dalam masyarakat atau dalam istilah Al-Qur‟an “mengeluarkan manusia dari gelap gulita menuju cahaya terang benderang”. Apabila dihayati serta diamalkan, akan membawa manusia pada stabilitas dan ketentraman hidup. Salah satu bentuk pengamalan Al-Qur‟an yang sudah melembaga dimasyarakat adalah pembacaan fatihah ampat pada tradisi manyalamat manyampir buhaya. Skripsi ini ditulis bertujuan untuk mengetahui pemaknaan simbol-simbol dari peserta ritual tersebut baik dalam alat-alat keagamaannya maupun prosesnya, serta mengetahui persepsi dari peserta kegiatan mengenai fadhilah bacaan fatihah ampat dalam tradisi tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan pendekatan semiotika. Subjek penelitian ini yaitu 4 orang peserta tradisi. Sedangkan objek penelitian adalah pemaknaan simbol-simbol dalam tradisi dan persepsi peserta mengenai fadhilah fatihah ampat dalam tradisi tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul kemudian diproses dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini sebagai berikut. Pertama, penggunaan simbol-simbol yang terdapat dalam tradisi tersebut memiliki makna mendalam dengan tujuan agar peserta tradisi ataupun keturunan terpilih paham mengenani aspek-aspek yang berkaitan dengan spritualitas, kebijaksaan serta memperkaya pemahaman tentang dunia dan kehidupan. Kedua, peserta tradisi mempercayai pembacaan surah tersebut sebagai media dalam meminta pertolongan, keselamatan, gangguan dari jin dan manusia, serta menghindari dari perbuatan menyekutukan Allah swt. Manfaatnya tidak terbatas dalam tradisi manyampir buhaya, melainkan di kehidupan sehari-hari

Actions (login required)

View Item