Mubarak, Muhammad Faisal Saufi (2024) Implementasi Gerakan Literasi Sekolah di SMPN 2 Banjarmasin. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (626kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (527kB)
	Text BAB I.pdf Download (806kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (935kB)
	Text BAB III.pdf Download (679kB)
	Text BAB IV.pdf Download (523kB)
	Text BAB V.pdf Download (459kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (336kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Beragam definisi mengenai pendidikan tentu ada satu komponen yang penting dalam melengkapi tujuannya, yaitu kita sebut sebagai literasi. Literasi sangat penting demi mencapai tujuan dalam lingkup pendidikan, maka dari itu upaya literasi bagi pengampu pendidikan sangat signifikan bagi kemajuan anak�anak, termasuk di Indonesia karena salah satu perintah Undang-Undang adalam tercakupnya komponen literasi. Namun demikian, faktanya negara kita masih memiliki tingkat literasi yang sangat rendah (dihitung dari berbagai lembaga riset), dan tentu saja hal ini berbalikan dengan konsep literasi yang digaungkan pada pendidikan Indonesia itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi Gerakan Literasi Sekolah serta kendala yang ada pada proses pengimplementasian Gerakan Literasi Sekolah di perpustakaan SMPN 2 Banjarmasin, Adapun jenis penelitian ini yaitu field research atau penelitian lapangan, dan menggunakan pendekatan Kualitatif Deskriptif. Sementara teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses implementasi di perpustakaan SMPN 2 Banjarmasin masih belum terlaksana sesuai sebagaimana teori yang dirumuskan. Namun dibalik itu,Gerakan Literasi Sekolah di SMPN 2 Banjarmasin telah mengimplementasikan beberapa hal yang sesuai seperti; Pertama, tahap pelaksanaan dengan kegiatan pembiasaan yang melibatkan kegiatan membaca rutin di pagi hari sebelum mulainya pelajaran pada pukul 07.00-08.30 pagi, memperbarui (replace) tatanan letak rak buku di perpustakaan dan memberikan reward kepada pengunjung dengan jumlah absen yang paling banyak. Kedua, tahap pembelajaran pustakawan bekerjasama dengan guru Bahasa Indonesia dengan alasan bahwa guru Bahasa Indonesia ini dirasa yang paling sesuai dengan Gerakan Literasi yaitu bahwa mata pelajaran Bahasa Indonesia umumnya mempunyai interaksi langsung dengan literasi bahkan terdapat materi khusus literasi di dalamnya. Sementara untuk kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan Gerakan Literasi Sekolah ialah kelangkaan bahan bacaan serta buku yang ada tidak sesuai dengan minat mereka dan gerakan yang belum terorganisir dengan baik serta kurangnya minat membaca di kalangan siswa-siswa SMPN 2 Banjarmasin.

Actions (login required)

View Item