ASPIANI, ASPIANI (2024) STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH GURU M. HADRI KEPADA JEMAAH IBU-IBU DI MAJELIS TAKLIM RAUDHATUL JANNAH. Skripsi, Dakwah Dan Ilmu Komunikasi.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN ASPI.pdf Download (44kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (88kB)
	Text BAB I.pdf Download (208kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (611kB)
	Text BAB III.pdf Download (211kB)
	Text BAB IV.pdf Download (495kB)
	Text BAB V.pdf Download (285kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (215kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (226kB)
	Text PERNYATAAN_REVISI.pdf Download (252kB)
	Text AWAL_REVISI.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Aspiani, NIM.170103010126, Strategi Komunikasi Dakwah Guru M. Hadri Kepada Jema’ah Ibu-ibu di Majelis Taklim Raudhatul Jannah Desa Lok Baintan Dalam Kecamatan Sungai Tabuk. Pembimbing I Prof. Dr. Nadzmi Akbar, S.Pd., M.Pd.I dan Pembimbing II : Hj. Nahed Nuwairah, S. Ag., M. HI. Skripsi Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin. 2024 Kata Kunci : Strategi Komunikasi Dakwah, Majelis Taklim Raudhatul Jannah, Guru M. Hadri Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis strategi komunikasi dakwah Guru M. Hadri kepada jemaah ibu-ibu di Majelis Taklim Raudhatul Jannah, Desa Lok Baintan Dalam, Kecamatan Sungai Tabuk. Dakwah efektif memerlukan strategi komunikasi yang sesuai dengan latar belakang jemaah. Guru M. Hadri dikenal menggunakan pendekatan humoris yang menarik perhatian jemaah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan Guru M. Hadri menggunakan strategi komunikasi efektif seperti pendekatan personal, cerita, tanya jawab, ceramah, dan nasihat. Strategi ini disesuaikan dengan latar belakang sosial, pendidikan, dan ekonomi jemaah, sehingga meningkatkan penerimaan dan pemahaman pesan dakwah. Keberhasilan dakwah Guru M. Hadri didukung oleh kredibilitas dan reputasinya, dukungan keluarga, serta pendekatan personal yang mendalam. Namun, terdapat hambatan seperti padatnya jadwal, kondisi psikologis jemaah yang malu atau segan, dan kurangnya pemanfaatan media sosial sebagai alat dakwah.

Actions (login required)

View Item