Tyas, Mayang Kharisma Neng (2024) Rangkaian Ritual dalam Tradisi “Temu Manten” pada Upacara Perkawinan Adat Jawa di Desa Barokah Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN_Mayang Kharisma N.T.pdf Download (250kB)
	Text AWAL_Mayang Kharisma N.T.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK_Mayang Kharisma N.T.pdf Download (288kB)
	Text BAB I_Mayang Kharisma N.T.pdf Download (664kB)
	Text BAB II_Mayang Kharisma N.T.pdf Restricted to Repository staff only Download (590kB)
	Text BAB III_Mayang Kharisma N.T.pdf Download (377kB)
	Text BAB IV_Mayang Kharisma N.T.pdf Download (822kB)
	Text BAB V_Mayang Kharisma N.T.pdf Download (364kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA_Mayang Kharisma N.T.pdf Download (562kB)
	Text LAMPIRAN_Mayang Kharisma N.T.pdf Download (3MB)

ABSTRAK

Perkawinan adat Jawa terdiri dari nilai-nilai budaya, norma, kebiasaan, dan hukum adat yang berlaku di suatu wilayah. Tradisi Jawa yang dikenal dengan nama Temu Manten adalah pertemuan pengantin pria dan pengantin wanita di rumah mempelai wanita. Tradisi ini mengandung nilai-nilai agama dan filosofis seperti kesabaran, kesetiaan, kelemah lembutan, cinta kasih, kesetaraan, dan tidak mencari keuntungan. Tradisi Temu Manten berasal dari kampung-kampung di bagian dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Masyarakat Jawa adalah pemilik tradisi Temu Manten, yang dilakukan ketika seseorang ingin menikahkan putra-putrinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rangkaian ritual dalam tradisi Temu Manten pada upacara perkawinan adat Jawa, serta mengetahui makna dari setiap ritual yang terdapat dalam ritual Temu Manten. Tradisi Temu Manten masih dilaksanakan oleh banyak masyarakat di Desa Barokah Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu. Metode penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan jenis pendekatan penelitian lapangan (field research) dan menggunakan pendekatan antropologi. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tradisi Temu Manten tidak hanya dilaksanakan oleh masyarakat suku Jawa, akan tetapi suku apapun boleh melaksanakannya. Temu Manten adalah kedua belah mempelai bertemu di rumah mempelai wanita, untuk melakukan prosesi pernikahan secara adat lengkap dengan tatanan di dalamnya. Ada beberapa ritual dalam tradisi temu manten, seperti; mijil, balangan gantal, mecah wiji dadi, wisuhan, kacar-kucur, mubeng ping telu, pecah kendi, sindur binayang, pangkon timbang, kembul dhahar, sungkeman, lempar kembar mayang. Dari semua ritual yang ada, ada makna tersendiri di dalamnya. Yang intinya adalah sebuah harapan agar kedua pengantin menjadi keluarga yang selalu diberi keberkahan, diberi kemudahan dalam mengarungi bahtera rumah tangganya, serta selalu diiringi dengan hal-hal baik

Actions (login required)

View Item