Suraji, Ahmad (2024) Peran Kewalian Habib Basirih Dalam Pengembangan Spiritualitas Islam di Banjarmasin. Tesis, Pascasarjana.

	Text 1. Surat Pernyataan Keaslian Tulisan.pdf Download (305kB)
	Text 2. Awal.pdf Download (985kB)
	Text 3. ABSTRAK (1).pdf Download (174kB)
	Text 4. BAB I.pdf Download (268kB)
	Text 5. BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (582kB)
	Text 6. BAB III.pdf Download (188kB)
	Text 7. BAB IV.pdf Download (621kB)
	Text 8. BAB V.pdf Download (94kB)
	Text 9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (159kB)
	Text 10. LAMPIRAN.pdf Download (493kB)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kewalian Habib Basirih Banjarmasin dan untuk mengetahui peran kewalian Habib Basirih Banjarmasin dalam pengembangan spiritualitas Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, termasuk jenis penelitian lapangan (field research) dengan metode penelitian desktiptif. Subjek dalam penelitian ini ada lima orang yaitu 3 dari juriat Habib Basirih, 1 orang Jemaah Mesjid Hamid Bahasyim dan 1 orang muhibbin . Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian analisis data dengan menggunakan data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kewalian Habib Basirih Banjarmasin dibenarkan oleh semua responden baik dari juriatnya maupun dari tokoh masyarakat setempat yang didapat dari cerita turun temurun yang disaksikan langsung oleh juriat Habib Basirih Banjarmasin. Adapun kewalian yang terlihat dari Habib Basirih Banjarmasin yaitu Pertama, menjelang datangnya penjajah Jepang beliau (Habib Basirih, red) sudah mengisyaratkan dengan laku diri mengalungkan buah kemiri di kepala beliau, Kedua saat tentara Jepang hendak memasukan beliau (Habib Basirih) ke rumah sakit jiwa, pesawatnya jatuh saat perjalanannya ke Makkasar, Ketiga beliau sudah jauh-jauh hari meramalkan kejatuhan Presiden Soekarno dengan isyarat beliau (Habib Basirih) membaca koran secara terbalik, Kempat, beliau menyelamatkan kapal yang mau karam di laut, dengan isyarat laku beliau memindahkan air satu tempat ke tempat lain dengan memakai gayung, Kelima, beliau pernah menghidupkan bangkai kambing yang sudah membusuk, untuk hidup kembali dengan segar bugar, Keenam, beliau pernah menyeberang sungai Basirih mengunjungi keponakan beliau Habib Batilantang hanya menggunakan tanggui (penutup kepala khas Banjar) saja, dan Ketujuh, hanya dengan meminum segelas air yang beliau doakan, membuat anak�anak yang tersendat-sendat membaca Al Qur’an menjadi sangat lancar. 2) Peran Kewalian Habib Basirih Banjarmasin Dalam Pengembangan Spiritualitas Islam yaitu masyarakat menjadi yakin akan keberadaan wali Allah, yakin akan adanya kekasih Allah dengan bukti banyaknya pengunjung yang berjiarah sehingga berdampak pada spiritualitas Islam seseorang yang paling utama adaalah menyakini akan kebesaran Allah swt dan juga akan berdampak pada penguatan keimanan dan keyakinan akan keberadaan wali Allah swt.

Actions (login required)

View Item