Amrani, Amrani (2012) Keterampilan supervisi Kepala MTsN di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Tesis, Pasca Sarjana.

Preview	Text BAB I.pdf Download (293kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (417kB) | Preview
Preview	Text BAB V.pdf Download (185kB) | Preview

ABSTRAK

Amrani. Keterampilan supervisi Kepala MTsN di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Dibawah bimbingan, DR. H. Husnul Yaqin, M.Ed dan DR. Ahmad Salabi, S.Ag, M.Pd. Tesis Pada Program Pascasarjana, Program Studi Pendidikan Islam. Konsentrasi Manajemen Pendidikan Islam IAIN Antasari Banjarmasin 2012 Kata Kunci: Keterampilan, supervisi, Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Keterampilan adalah kecakapan dalam melaksanakan tugas, dari sinilah pangkal sebuah keberhasilan. Supervisi adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahannya untuk kemudian apabila ditemukan masalah segera diberikan petunjuk untuk mengatasinya. Supervisi dilakukan dengan frekuensi yang berkala. Supervisi yang dilakukan hanya sekali bisa dikatakan bukan supervisi yang baik, karena sekolah selalu berkembang. Oleh karena itu agar sekolah selalu dapat mengikuti berbagai perkembangan dan perubahan, perlu dilakukan berbagai penyesuaian. Supervisi dapat membantu penyesuaian tersebut yaitu melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru. Tidak ada pedoman yang pasti mengenai berapa kali supervisi harus dilakukan, supervisi tergantung dari derajat kesulitan yang dihadapi guru, jika derajat kesulitan tinggi dan sangat mendasar, maka supervisi harus lebih sering dilakukan. Permasalahan dalam penelitian ini; bagaimana keterampilan supervisi Kepala MTsN di Kabupaten Hulu Sungai Utara, apa saja model-model supervisi dan pendekatan yang sering digunakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu berusaha mendapatkan informasi yang selengkap mungkin mengenai supervisi Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Informasi yang digali lewat wawancara terhadap responden kepala madrasah dan guru. Bila dilihat dari pelaksanaan supervisi, mulai dari persiapan, pelaksanaan di lapangan sampai dengan tindak lanjut, maka keterampilan Kepala MTsN di Kabupaten Hulu Sungai Utara sudah terampil. Model yang sering digunakan adalah model klinis dan model ilmiah, pendekatan yang sering digunakan adalah pendekatan tidak langsung, teknik yang sering digunakan adalah teknik kujungan kelas. Manfaat supervisi dapat membantu menyamakan persepsi tentang permasalahan pendidikan yang dihadapi, memudahkan untuk mengevaluasi perangkat pembelajaran, dapat mengetahui kemampuan guru dalam menyam paikan materi pelajaran, dapat memberi solusi pemecahan yang dihadapi guru dan sebagai alat ukur keberhasilan belajar mengajar. Faktor yang mendukung pelaksanaan supervisi adalah; kesiapan guru, kelengkapan perangkat KBM, ketersediaan fasilitas pendidikan, kondisi sekolah yang kondusif. Faktor yang menghambat adalah jumlah guru yang terbatas, masih adanya guru yang mismate, minat belajar siswa masih rendah, waktu yang terbatas, sarana prasarana sekolah masih kurang.

Actions (login required)

View Item