Arsyad, Arsyad (2012) Manajemen Konflik Kesiswaan Di Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin. Tesis, Pasca Sarjana.

Preview	Text BAB I.pdf Download (328kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (521kB) | Preview
Preview	Text BAB V.pdf Download (270kB) | Preview

ABSTRAK

Arsyad, Manajemen Konflik Kesiswaan Di Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin, di bawah bimbingan (I) Dr. Hj. Romdiyah, M.Pd dan (II) Dr. Ani Cahyadi, M.Pd. Tesis, Pada Program Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin, Program Studi Ilmu Pendidikan Islam, Konsentrasi Manajemen Pendidikan Islam 2012. Kata Kunci: Manajemen, Konflik, Kesiswaan. Kesiswaan merupakan bagian yang terpenting dalam lingkungan pendidikan, manajemen kesiswaan mengelola siswa dari awal perekrutan siswa, proses dan output. Dalam kondisi saat proses terjadi, peran kesiswaan bekerjasama dengan pengelola Bimbingan Konseling, wali kelas, dewan guru, perwakilan siswa, komite dan karyawan dibawah arahan Kepala Madrasah membuat tata tertib madrasah dengan tujuan semua proses yang dialami siswa berada dalam sebuah kendali hukum tata tertib siswa. Siswa yang terdiri dari beragam individu yang memiliki latar belakang sosial budaya dan ekonomi yang sangat beragam, menjadikan adanya konflik antar individu yang dilatarbelakangi oleh kesalahpahaman, perbedaan persepsi terhadap suatu permasalahan, atau karena kepentingan individu-individu dalam lingkungan sekolah. Pada dasarnya konflik merupakan gejala yang wajar yang dapat berakibat negatif atau positif tergantung bagaimana konflik tersebut dikelola dengan baik, melalui langkah-langkah yang sistematis. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung di lapangan untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data berupa uraian mengenai kegiatan, sistem kerja atau perilaku subyek yang diteliti, persepsinya dan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan yang diperoleh melalui 3 cara, yaitu: wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Ada 2 jenis konflik yang terjadi di MAN 3 Banjarmasin yaitu konflik intrapersonal dan interpersonal. Untuk konflik dalam diri mereka seperti persoalan dalam belajar, persepsi siswa tentang pelajaran, motivasi, konsentrasi siswa, ketidakhadiran peserta didik di sekolah, narkoba. Sedangkan konflik yang berkaitan dengan orang lain, seperti perkelahian dan pacaran. (2) Manajemen konflik meliputi: a) Perencanaan meliputi mempelajari dan memahami latar belakang siswa MAN 3 Banjarmasin secara mendalam melalui data siswa, mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya konflik di sekolah, membuat perkiraan potensi konflik, membuat tata tertib untuk mencegah konflik. Setelah membuat tata tertib pihak sekolah kemudian membuat prosedur penyelesaian konflik. b) pengorganisasian. Penangan konflik yang terjadi di MAN 3 Banjarmasin ditangani secara bersama-sama antara BP, bagian kesiswaan serta wali kelas. c) Pelaksanaan. Untuk mencegah konflik maka dilakukan berbagai langkah, yaitu komunikasi antar berbagai pihak, komunikasi, musyawarah, melaksanakan prosedur. d) Evaluasi dilakukan untuk melakukan penilaian dalam rangka pengambilan keputusan suatu program melalui penetapan indikator kerja dalam pengelolaan konflik.

Actions (login required)

View Item