Annisa, Nur (2025) Tradisi Ritual Simah Laut Di Pantai Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah. Skripsi, Ushuludddin dan Humaniora.
![]() |
Text
PERNYATAA - Nur Annisa-210103010069.pdf Download (168kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK - Nur Annisa-210103010069.pdf Download (8kB) |
![]() |
Text
AWAL- Nur Annisa-210103010069.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB I - Nur Annisa-210103010069.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB II - Nur Annisa-210103010069.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB III - Nur Annisa-210103010069.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB IV - Nur Annisa-210103010069.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB V - Nur Annisa-210103010069.pdf Download (694kB) |
![]() |
Text
daftar pustaka - Nur Annisa-210103010069.pdf Download (287kB) |
![]() |
Text
Lampiran - Nur Annisa -210103010069.pdf Download (2MB) |
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dengan fokus pada tradisi ritual Simah Laut sebagai bentuk penghormatan masyarakat pesisir terhadap laut. Tradisi ini memuat unsur simbolik dan spiritual yang diwariskan secara turuntemurun melalui pelarungan sesaji, doa bersama, serta partisipasi tokoh adat, tokoh agama, dan warga. Meskipun mengalami perubahan bentuk akibat intervensi pemerintah dalam agenda pariwisata, masyarakat tetap mempertahankan substansi kesakralannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan antropologi. Tiga teori digunakan dalam analisis, yaitu: teori ritual dan liminalitas Victor Turner (dengan tahapan separation, liminality, dan aggregation), teori simbolik budaya Clifford Geertz untuk menafsirkan makna simbol-simbol ritual, serta fungsionalisme budaya Bronislaw Malinowski yang melihat fungsi psikologis, sosial, dan kultural dari tradisi ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Simah Laut berfungsi sebagai mekanisme pelestarian budaya lokal, penguat solidaritas sosial, dan sarana komunikasi spiritual masyarakat dengan alam. Masyarakat Ujung Pandaran berhasil memadukan unsur adat dan nilai-nilai keislaman dalam praktik ritual secara harmonis, menjadikan tradisi ini sebagai bentuk sinkretisme yang hidup dan relevan di tengah perubahan zaman. Tradisi ini juga memiliki peran penting dalam mendidik generasi muda agar mengenal dan menghargai warisan budaya leluhur mereka. Melalui keterlibatan langsung dalam ritual, nilai-nilai seperti gotong royong, rasa syukur, dan penghormatan terhadap alam dapat ditanamkan sejak dini. Hal ini menunjukkan bahwa Simah Laut tidak hanya berfungsi sebagai upacara adat, tetapi juga sebagai media pendidikan budaya yang memperkuat identitas masyarakat pesisir di tengah tantangan zaman modern.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > Studi Agama-Agama |
Depositing User: | Dr Ahdie Anwary |
Date Deposited: | 25 Jul 2025 07:43 |
Last Modified: | 25 Jul 2025 07:43 |
URI: | http://idr.uin-antasari.ac.id/id/eprint/29780 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |