Baida, Nor (2014) Penerimaan Diri Anak Dari Narapidana Wanita di Kecamatan Banjarmasin Selatan. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

Preview	Text BAB I.pdf Download (153kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (116kB) | Preview

ABSTRAK

Nor Baida, 0901450779, Penerimaan Diri Anak Dari Narapidana Wanita di Kecamatan Banjarmasin Selatan, Skripsi, Jurusan Psikologi Islam, Fakultas Ushuluddin & Humanioraa, Pembimbing Dra. Hj. Siti Faridah, M. Ag. Kata kunci: Penerimaan Diri, Anak Remaja, Narapidana Wanita. Sekarang ini masih sering terlihat perhatian pada dampak kasus kriminalitas hanya pada pelaku, korban dan keluarga korban saja, sedangkan perhatian pada anak si pelaku masih kurang padahal anak tersebut juga membutuhkan perhatian lebih dari berbagai pihak. Orang memandang bahwa yang perlu mendapatkan perhatian hanya pada korban dari tindak kriminal, bagaimana anak yang ditinggalkan orang tuanya karena tindakan kriminal sedangkan bagi si pelaku kriminal biasanya orang memandang negatif. Karena mendapatka pandangan yang negatif membuat diri menimbulkan persepsi diri yang negatsif juga. Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Martapura, rata-rata kasus yang dialami narapidana wanita adalah kasus narkotika. Keberadaan seorang ibu bagi anak-anaknya sangatlah penting, salah satunya adalah pada masa remaja akhir. Pada masa remaja akhir diantara masa peralihan masa kanak-kanak dan memasuki masa dewasa, remaja membutuhkan bimbingan, perhatian dari ibunya. Dan mengambil lokasi penelitian di Kecamatan Banjarmasin terutama di Daerah Pekauman dan Kelayan karena Daerah tersebut di ibaratkan Texas nya Banjarmasin. Penelitian ini bertujuan untuk menengetahui gambaran penerimaan diri anak narapidana wanita di Kecamatan Banjarmasin Selatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penerimaan diri pada anak narapidana wanita di Kecamatan Banjarmasin Selatan. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif yang berupa studi lapangan dengan tiga subjek yaitu anak narapidana wanita yang berumur 16 tahun dan tinggal di Kecamatan Banjarmasin Selatan. Hasil penelitian ini yang dilakukan, menunjukkan bahwa ketiga subjek penelitian mampu menerima dirinya dengan baik, hal ini ditunjukan dengan memiliki kesadaran terhadap karakteristik yang ada di dalam dirinya, dan mampu dan bersedia untuk hidup dengan karakteristik tersebut, penerimaan diri yakni adanya pandangan diri yang positif. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri responden adalah Adanya pemahaman diri sendiri ini merupakan kesempatan seseorang untuk mengenali kemampuan dan ketidakmampuannya. Tidak adanya hambatan di dalam lingkungan pada responden III sekalipun responden I dan II mendapatkan dukungan yang minim dari orang-orang terdekat, namun responden memiliki harapan yang realistis yaitu menjadi lebih baik untuk kedapannya. Penerimaan lingkungan yang baik juga dapat mendukung seseorang dalam menerima keadaan dirinya, I dari II responden dapat menjalin hubungan baik dengan masyarakat, walaupun II mengaku lebih pendiam, yaitu responden I dan III. Responden I dan II tidak mengalami perubahan emosi sejak ibu di penjara, karena salah satunya tidak ada tekana dari pihak lain, lingkungan yang terbiasa akan hal ini juga memperngaruhi emosi responden. Sementara responden III juga tidak mengalami perubahan emosi yang signifikan cuma di saat awal ibunya masuk penjara responden lebih pendiam dan sering melamun. Ketiga responden menganggap dirinya berharga walaupun tidak ada keberhasilan yang dapat dibanggakan, seperti keyakinan yang mucul dari diri sendiri jangan sampai mengikuti jejak ibunya. Responden di didik dengan cara orangtua masing-masing, naman semua responden di didik dengan baik, sehingga saat kecil mereka tidak memiliki hambatan yang berarti walaupun responden II diasuh oleh pengasuh yang dibayar oleh si ibu dan responden III timbul sikap pembakang dikarenakan pengaruh dari teman-teman yang buruk. Ketiga responden memiliki konsep diri yang stabil dan lebih positif, meskipun terkadang masing ada gejolak emosi, namun subjek berusaha mengendalikan dirinya Memiliki keluarga yang memberi dukungan atau perhatian, teman-teman serta lingkungan yang bersikap baik pada responden walaupun lingkungan responden I dan II lingkungan yang kurang baik. Ada kesadaran dari dalam diri sendiri diri sendiri agar tidak terjerumus seperti ibu mereka nantinya.

Actions (login required)

View Item