Wahidah, Wahidah (2013) Meningkatkan Kemampuan Praktek Wudhu Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Bamban Utara Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Skripsi, Tarbiyan dan Keguruan.

Preview	Text BAB I.pdf Download (296kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (622kB) | Preview

ABSTRAK

Wahidah, 2013. Meningkatkan Kemampuan Praktek Wudhu Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Bamban Utara Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Skripsi, Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin, Pembimbing: Drs. H. Alwi Kaderi, M.Pd.I Kata Kunci : Meningkatkan, Kemampuan Praktek Wudhu, Metode Demonstrasi Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam praktek wudhu secara tepat dan lancar. Penelitian dilakukan pada kegiatan belajar mengajar di semester I pada mata pelajaran PAI dalam materi wudhu. Standar Kompetensi adalah siswa mampu mengenal tatacara wudhu dan Kompetensi Dasar (KD) yang ingin dicapai setelah pembelajaran adalah siswa mampu membiasakan wudhu dengan tertib. Tindakan kelas dilaksanakan melalui penerapan metode demonstrasi yang berlangsung dalam 2 siklus dengan masing-masing 2 kali pertemuan atau proses pembelajaran selama 4 (2 x 35 menit). Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri Bamban Utara Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun Pelajaran 2013 yang berjumlah 9 siswa, terdiri atas 4 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Adapun sumber data diperoleh melalui guru, siswa dan teman sejawat. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes dan dokumenter yang kemudian dianalisis secara deskriftif kualitatif. Setelah dilaksanakan tindakan kelas, data penelitian menunjukkan bahwa secara bertahap kemampuan siswa dalam praktek wudhu menunjukkan adanya peningkatan. Pada siklus I, pertemuan pertama 61,11; klasifikasi sedang, meningkat pada pertemuan kedua 77,7; klasifikasi mampu. Kemampuan siswa meningkat di siklus II. Pada pertemuan pertama 81,66; klasifikasi mampu mampu dan pertemuan kedua menjadi 91,66; klasifikasi sangat mampu. Siswa secara bergiliran dan acak dapat menunjukkan kemampuan praktik wudhu secara tertib dan benar. Meningkatnya kemampuan praktek wudhu sejalan pula dengan peningkatan aspek lainnya, yakni a) Aktivitas guru. Siklus I, pertemuan pertama 75; klasifikasi sedang dan pertemuan kedua menjadi 80; klasifikasi baik. Kemampuan guru terus meningkat di siklus II. Pada pertemuan pertama 84; klasifikasi baik dan pertemuan kedua menjadi 91; klasifikasi sangat baik; b) Aktivitas siswa. Keaktivan belajar siswa pada siklus I, pertemuan pertama 62,22; klasifikasi sedang, dan pertemuan kedua menjadi 72,22%; klasifikasi aktif. Siklus II, pertemuan pertama 80,37; klasifikasi aktif dan pertemuan kedua menjadi 90,74; klasifikasi sangat aktif; c) Nilai hasil belajar siswa. .Pada siklus I, pertemuan pertama sebesar 67,7; klasifikasi sedang dan pertemuan kedua 78,8; klasifikasi berhasil. Nilai belajar ini kembali meningkat di siklus II. Pada pertemuan pertama sebesar 81,11 dan pertemuan kedua menjadi 90. Nilai hasil belajar siswa di atas KKM yang ditetapkan sebesar 60.

Actions (login required)

View Item