Rahmadani, Rahmadani (2010) Strategi Pembinaan Profesionalitas Guru Madrasah Aliyah Negeri 2 Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara. Tesis, Pascasarjana.

Preview	Text BAB I.pdf Download (133kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (245kB) | Preview

ABSTRAK

Rahmadani. Strategi Pembinaan Profesionalitas Guru Madrasah Aliyah Negeri 2 Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara. Dibawah bimbingan Prof. Dr. H. Kamrani Buseri, MA dan Dr. Ahmad Salabi, M.Pd. Tesis, pada program Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin, 2010 Kata Kunci: strategi, profesionalitas, dan guru Melihat kondisi dan perkembangan dunia yang semakin mengglobal, sementara kedudukan guru yang tidak tergeserkan dalam fungsinya sebagai pencerdas kehidupan bangsa dan memajukan dunia pendidikan, tentunya menjadi sebuah keniscayaan dengan kata kunci ‘profesional’ guru yang wajib selalu ditingkatkan disamping perlu juga dilakukan program-program lain yang mendukung. Sebagai seorang profesional, guru harus memiliki kompetensi keguruan yang memadai. Seorang guru dinyatakan kompeten bila: mampu menerapkan sejumlah konsep, asas kerja, dan teknik dalam situasi kerjanya; mampu mendemonstrasikan keterampilannya yang dapat mendukung lingkungan kerjanya dan dapat menata seluruh pengalamannya untuk meningkatkan efisiensi kerjanya. Tuntutan kompetensi seorang guru dapat disusun dalam penguasaan segi konseptual, penguasaan berbagai ketrampilan, dan dalam keseluruhan sikap profesionalnya. Secara singkat dapatlah dikemukakan bahwa seorang guru dinyatakan kompeten jika secara nyata ia mampu menjalankan tugas keguruannya secara berkeahlian sesuai dengan tuntutan jabatan keguruannya yaitu mampu membelajarkan siswa yang dibimbingnya secara efektif, efisien dan terpadu. Kompetensi keguruan tidak sekedar menunjuk kuantitas kerja, tetapi lebih-lebih menuntut kualitas kerja keguruan. Disamping itu lembaga pendidikan tempat guru melaksanakan tugas ikut menentukan keberhasilan dalam mewujudkan profesionalitas guru. Oleh sebab itu, ketika membicarakan strategi pembinaan profesionalitas guru MAN 2 Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara, persoalan yang muncul di sekitar peran kepala madrasah dalam pembinaan profesionalitas guru dan bentuk-bentuk pembinaannya. Agar penelitian dapat dilakukan secara mendalam, maka peneliti memfokuskan perhatian pada : (1) bagaimana strategi pembinaan profesionalitas guru MAN 2 Amuntai Kab. Hulu Sungai Utara, (2) apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pembinaan profesionalitas guru MAN 2 Amuntai Kab. Hulu Sungai Utara, (3) bagaimana peran kepala madrasah dalam membina profesionalitas guru MAN 2 Amuntai Kab. Hulu Sungai Utara, dan (4) apa saja bentuk-bentuk pembinaan profesionalitas guru MAN 2 Amuntai Kab. Hulu Sungai Utara. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat deskriptif, dengan lokasi MAN 2 Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara. Penelitian ini melibatkan kepala madrasah, guru, siswa dan masyarakat sekitar MAN 2 Amuntai, baik sebagai responden maupun sebagai informan. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi partisipan dan studi dokumenter. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis deskriptif kualitatif berdasarkan landasan teori yang relevan. Temuan hasil penelitian ini adalah: diketahui bahwa strategi pembinaan profesionalitas guru MAN 2 Amuntai Kab. HSU sudah cukup baik. Hal ini terbukti dari beberapa indikator yang ada, sebagian besar telah dapat dipenuhi meskipun belum maksimal dan tentunya masih terdapat guru yang belum memenuhi kompetensi sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tersebut. Upaya yang telah dilakukan, antara lain melalui beberapa bentuk kegiatan yaitu: (1) upaya meningkatkan layanan pembinaan guru, (2) upaya meningkatkan keterlibatan dan kemitraan dalam pembinaan guru, (3) upaya meningkatkan kreatifitas dan inovasi guru dalam layanan pembelajaran peserta didik, (4) upaya meningkatkan penilaian kinerja guru, dan (5) upaya meningkatkan perbaikan dan peningkatan dalam pembinaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam membina profesionalitas guru MAN 2 Amuntai Kab. HSU, antara lain adalah: (1) loyalitas guru yang kurang maksimal, (2) penghargaan terhadap profesi guru juga termasuk rendah, dan (3) penempatan guru yang tidak sesuai dengan bidang yang dikaji di bangku kuliah. Selanjutnya diperoleh data peran kepala MAN 2 Amuntai Kab. HSU dalam membina profesionalitas guru, antara lain: (1) Kepala MAN 2 Amuntai sebagai administrator, (2) Kepala MAN 2 Amuntai sebagai supervisor, dan (3) Kepala MAN 2 Amuntai sebagai motivator.

Actions (login required)

View Item