Hadijah, Hadijah and M. Syafi’i, M. Syafi’i and Syahrani, Syahrani (2015) Pengajian Tasawuf Guru Abdus Syukur Al-Hamidi (Studi Terhadap Ajaran Tasawuf). Laporan Penelitian. LP2M IAIN Antasari Banjarmasin.

	Text COVER.pdf Download (104kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (151kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (143kB)
	Text KATA PENGANTAR.pdf Download (197kB)
	Text BAB I- V.pdf Download (1MB)
	Text RINGKASAN PENELITIAN.pdf Download (279kB)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan atas dasar pengajian bercorak tasawuf yang hadir di tengah-tengah kehidupan modern kota Banjarmasin. Tasawuf dalam kehidupan modern setidaknya memiliki dua persoalan yang kontradiktif. Pertama, tasawuf tidak relevan dengan kemajuan Islam dan modernitas dikarenakan ajarannya yang dianggap berlawanan dengan daya potensi manusia. Kedua, di satu sisi, kehadiran modernitas melahirkan krisis spiritual dan manusia seperti menjadi musuh bagi manusia lain.Pengajian tasawuf Guru Abdus Syukur Al-Hamidi menjadi penting untuk diungkap ajaran dan pengajiannya terkait dengan persolan di atas. Dalam penelitian ini permasalahan yang diteliti adalah bagaimana konsep ajaran tasawuf yang dikembangkan oleh Guru Abdus Syukur Al-Hamidi? Bagaimana karakteristik Tasawuf yang diajarkan oleh Guru Abdus Syukur Al-Hamididankontekstualisasi? Penelitianiniadalahpenelitiankualitatiftentangpengajian tasawuf yang diadakanolehGuru Abdus Syukur Al-Hamidi. Olehkarenaitu, pendekatan yang digunakanadalahtasawuf. Adapun hasil penelitian ini adalah menunjukkan dua hal yakni; 1) konsep yang diajarkan oleh guru Abdus Syukur al-Hamidi adalah ajaran takhalli, tahalli dan tajalli. Denganajaraninibeliauinginmelakukanpenyucian zahir dan bathin dari segala perbuatan dan sifat yang tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Allah dan Rasul SAWbagipengikutnya. 2) Karakteristik tasawuf yang diajarkan oleh Guru Abdus Syukur Al-Hamidi merupakan tasawuf akhlaki (amali), di mana beliau mengajarkan tentang sifat-sifat terpuji, membersihkan zahir dan bathin, serta mencapai jalan ma’rifat melalui proses penyucian diri sekaligus pengisian hati untuk menanamkan sifat-sifat terpuji, sebagaimana diuraikan di atas. Kemudian, kontekstualisasi dari pengajian ini diharapkan bisa menjadi rem agar manusia tidak terfokus untuk mencari dunia semata, tetapi tetap ingat bahwa dunia ini hanya persinggahan sementara, sehingga manusia senantiasa tidak keluar dari jalur-jalur syari’at yang ditetapkan oleh Allah dan Rasulnya

Actions (login required)

View Item