Musyrifah, Musyrifah (2009) Teologi dan Manuver Yahudi Nasrani Menurut Penafsiran Sayyid Quthb dalam Kitab Tafsir Fi Zhilal Al-Qur'an. Skripsi, Ushuluddin Dan Humaniora.

	Text BAB I.pdf Download (96kB)
	Text BAB III.pdf Download (670kB)

ABSTRAK

Musyrifah. 2009. Teologi dan Manuver Yahudi Nasrani Menurut Penafsiran Sayyid Quthb dalam Kitab Tafsir Fi Zhilal Al-Qur'an. Skripsi, Jurusan Tafsir-Hadits, Fakultas Ushuluddin. Pembimbing: (I) Dr. Saifuddin, M.Ag., (II) Drs. H. A. Zamani, M. Ag. Yahudi dan Nasrani adalah dua agama besar yang mengklaim asal usulnya dari sumber yang sama, yaitu lahir dari keturunan Nabi Ibrahim (Abrahamic religion) dan mempunyai titik kesamaan dalam hal ketuhanan dan jaminan keselamatan umat manusia. Hal ini kerap dipopulerkan dengan istilah kalimatun sawa' (commond plafform). Bermula dari perebutan Hak Kesulungan dan Perjanjian yang membuat mereka memperebutkan kekuasaan wilayah yang terbentang dari sungai Nil di Mesir sampai sungai Efrat di Irak yang didiami oleh puluhan bangsa, sampai pada perpecahan benturan konsepsi antara Yahudi, Kristen dan Islam dalam hal-hal yang sangat mendasar, misalnya konsepsi tentang Tuhan, Yahudi menganggap Uzair sebagai anak Allah dan nasrani menganggap Isa Al-Masih sebagai anak Allah, kepercayaan mereka tentang Trinitas yang melampaui batas, mereka menganggap diri mereka sebagai anak-anak Allah dan kekasih-kekasih Allah sehingga mengklaim dirinya bebas dari siksaan Allah serta bebas untuk menguasai dunia bertindak sewenang-wenang terhadap pemeluk agama lain. Mereka berbeda pendapat tentang kenabian yang mendapat tugas menyampaikan wahyu Tuhan kepada umat manusia. Dari benturan konsepsi ini dalam sejarah perkembangan hubungan ketiga agama itu telah memunculkan konflik yang sangat panjang, dalam berbagai bentuknya, baik dalam bentuk polemik, konflik sosial, sampai konflik politik dan militer. Kehidupan mereka sering berpindah-pindah dan terus berbuat kesalahan, membuat kerusakan di bumi dan keinginan mereka menguasai dunia. Selama lebih dari dua puluh lima abad mereka belajar ratusan bahasa di tempat-tempat mereka dijadikan budaknya. Jargon utama dari ajaran mereka adalah giant Zionisme, Salibisme, Komunisme, Liberalisme, bahkan Kesetaraan Gender dan Aliran Feminisme, dengan jaringan mereka yang tergabung dalam Fremasonry dan Illuminati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya pandangan Sayyid Quthb di dalam menafsirkan ayat-ayat teologi dan ayat-ayat manuver dalam kitab tafsirnya Fi Zhilal Al-Qur'an. Bentuk penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), dengan sumber utama adalah Kitab Tafsir Fi Zhilal Al-Qur'an karya Sayyid Quthb dan sumber sekunder adalah Tafsir Fi Zhilal terjemahan As'ad Yasin sebagai bahan mempermudah pemindahan bahasa, buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, buku-buku, kitab-kitab putih dan kitab kuning dan data-data lain yang memperkaya pengetahuan yang terkait. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa di dalam ayat-ayat Al-Qur'an dalam surah al-Baqarah, ali-Imran, an-Nisaa', al-Maa'idah, Al-a'raf, Al-Jatsiyah, dan at-Taubah menerangkan tentang hakikat Ahli Kitab yaitu rusak akidahnya, mempersekutukan Allah, dan mengufuri ayat-ayat-Nya, mereka selalu melakukan penyelewengan, mengingkari perintah Allah dan memerangi manhaj Allah. Sayyid Quthb dalam merespon dan menafsirkan nash-nash ini dengan menggunakan manhaj al-haraki yaitu manhaj pergerakan Islam dengan pemahaman yang cemerlang dengan menyesuaikan realiti tabiat-tabiat mereka yang terus berubah, serasi antara kepastian manhaj Allah dan manhaj jahiliyah serta eksis dalam manhaj al-haraki (pergerakan Islam).

Actions (login required)

View Item