Hairunnisa, Hairunnisa (2010) Analisis Terhadap Akad Pembiayaan ARRUM pada Pegadaiaan Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin. Skripsi, Tarbiyah dan Keguguran.

	Text BAB I.pdf Download (396kB)
	Text BAB IV.pdf Download (526kB)

ABSTRAK

Hairunnisa. 2010. Analisis Terhadap Akad Pembiayaan ARRUM pada Pegadaiaan Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin. Skripsi. Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Syariah. Pembimbing (I) Dra. Faridah Thalib M.H.I, (II) Dra. Fitriana Syarqawie. Skripsi ini ditulis, dengan melihat maraknya lembaga lembaga Perekonomian berbasis syariah yang telah bermunculan seperti Perum Pegadaian Syariah, dan dalam persfektif Ekonomi Islam yang dijalankan mempunyai tujuan utama yaitu untuk memudahkan masyarakat dalam menjalankan transaksi ekonominya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebenarnya bagaimana mekanisme operasional pembiayaan ARRUM , serta penerapan akad pembiayaan ARRUM tersebut oleh Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian Lapangan (Field Research) yang bersifat diskriptip. Subjek penelitian ini adalah adalah Personalia Lembaga Perum Pegadaian Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin yang terdiri dari Pimpinan Pegadaian Syariah dan Karyawan Pegadaian. Sedangkan Objek Penelitian ini adalah berkaitan dengan Akad Pembiayaan ARRUM di Pegadaiaan Syariah Cabang Kebun Bunga Banjarmasin. Untuk mengumpulkan data digunakan teknik wawancara dan dokumenter. Data yang telah dikumpulkan diolah dengan teknik editing dan kategorisasi. Sedangkan analisis data yang dikembangkan mengacu kepada Fatwa Dewan Syariah Nasional. Dari hasil Penelitian yang penulis lakukan, ditemukan yaitu adanya Penerapan Akad pembiayaan ARRUM yang dilakukan oleh Pegadaian Syariah adalah menggunakan akad pembiayaan ARRUM yang dimasuki oleh pola akad rahn dan akad ijarah sebagai akad pelengkap yang mengacu pada hukum Islam. Pegadaian Syariah dalam Operasional usaha yang dijalankan dalam pemberian pembiayaan ARRUM mensyaratkan nasabah menyerahkan marhun dengan berdasarkan hukum gadai, namun untuk menunjang usaha nasabah sehingga Pegadaian Syariah tidak menahan barang fisik melainkan hanya berupa surat-surat kepemilikan atas suatu barang, dalam hal ini berupa BPKB kendaraan bermotor seperti mobil/motor. Menurut penulis Dalam Mekanisme Penerapanya akad Pembiayaan ARRUM sudah sesuai dengan prinsif-prinsif syariah dan sudah sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional. Namun Penerapan Akad Pembiayaan ARRUM, Pegadaian Syariah belum sepenuhnya menjelaskan secara detail kepada nasabah tentang ketentuan-ketentuan yang termuat pada Akad Pembiayaan ARRUM sehingga nasabah masih belum memahami keseluruhan isi akad.

Actions (login required)

View Item