Rafiqah, Rafiqah (2015) MeningkatkanHasilBelajarIPA Melalui Model PembelajaranTipeMakeA Match (MencariPasangan) pada pokok bahasan Energi Dan Perubahannyasiswa kelas IV MIN Tengkawang Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi, Tarbiyah Dan Keguruan.

Preview	Text BAB I.pdf Download (257kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (790kB) | Preview

ABSTRAK

RendahnyahasilbelajarsiswakelasIV MIN Tengkawang Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengahdalamkonsepenergidanperubannya, disebabkankurangnyamotivasisiswadalam proses pembelajaran yaitu pada waktu guru menjelaskan pelajaran siswa tidak memperhatikan, selama pelajaran berlangsung siswa berbicara dengan sesama teman, dan bila siswa diberikan pertanyaan oleh guru tidak dapat menjawab. Hal ini dikarenakan materi yang disampaikan masih menggunakan cara-cara lama seperti ceramah, dimana siswa kurang aktifdan hanya sebagai pendengar, tidak langsung berperan, terlihat dari kurangnya gairah belajar, tidak serius, ada yang mengantuk, dan asik bicara sendiri-sendiri. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui aktifitas guru pada proses pembelajaran di MIN Tengkawang terhadap konsep energi dan perubahannyadengan menggunakan model pembelajaran tipe Make A Match, (2) untuk mengetahuiaktifitas siswa pada proses pembelajaran di MIN Tengkawang terhadap konsep energi dan perubahannya dengan menggunakan model pembelajaran tipe Make A Match,(3) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IV MIN Tengkawang terhadap konsep energi dan perubahannya dengan menggunakan model pembelajaran tipe Make A Match. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MIN Tengkawang yang berjumlah 11 orang siswa terdiri dari 5 orang putra dan 6 orang putri. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, metode wawancara, dan metode observasi. Sedangkan metode analisis data menggunakan metode analisis diskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Aktifitas guru selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran koopeatif tipe make a matchmembaik. Pada siklus I pertemuan pertama dapat dikatakan cukup baik dengan nilai rata-rata 2,1 dan mengalami peningkatan pada siklus I pertemuan kedua dengan nilai rata-rata 2,8.Pada siklus II pertemuan pertama sudah dapat dikatakan baik dengan nilai rata-rata 3,5 dan mengalami peningkatan pada siklus II pertemuan kedua dengan nilai rata-rata 3,9 dengan kategori sangat baik. (2) Aktifitas siswa selama proses pembelajaran dari siklus I pertemuan pertama mendapatkan nilai rata-rata sebesar 1,7 dengan kategori kurang dan meningkat pada siklus I pertemuan kedua menjadi 3,3 dengan kategori baik. Aktifitas siswa semakin meningkat pada siklus II pertemuan pertama dengan nilai rata-rata 3,5 dengan kategori baik dan pada siklus II pertemuan kedua menjadi 3,9 dengan kategori sangat baik(3) Hasil belajar siswapada siklus I pertemuan pertama menghasilkan ketuntasan klasikal sebesar 45,45% dan ketuntasan individual 45,45% atau 5 orang siswa yang tuntas. Pada siklus I pertemuan kedua terjadi peningkatan dengan ketuntasan klasikal sebesar 63,63%dan ketuntasan individual sebesar 63,63% atau 7 orang siswa yang tuntas. Pada tes akhir siklus I menghasilkan ketuntasan klasikan sebesar 72,72 % dan ketuntasan individual sebesar 72,72% atau 8 orang siswa yang tuntas dengan nilai rata-rata kelas 64,54. Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus II pertemuan pertama menghasilkan ketuntasan klasikal sebesar 90,90% dan ketuntasan individual 90,90% atau 10 orang siswa yang tuntas. Pada siklus I pertemuan kedua terjadi peningkatan dengan ketuntasan klasikal sebesar 100% dan ketuntasan individual sebesar 100% atau 11 orang siswa yang tuntas. Pada tes akhir siklus II menghasilkan ketuntasan klasikan sebesar 100 % dan ketuntasan individual sebesar 100% atau 11 orang siswa yang tuntas dengan nilai rata-rata kelas 86,36.

Actions (login required)

View Item