Isnaniah, Isnaniah (2015) Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Materi Membandingkan Pecahan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match di Kelas III MIN Jumba Amuntai Selatan. Skripsi, Tarbiyah Dan Keguruan.

Preview	Text Bab I.pdf Download (268kB) | Preview
Preview	Text Bab IV.pdf Download (537kB) | Preview

ABSTRAK

Penelitian skripsi ini mengetengahkan tentang meningkatkan hasil belajar matematika pada materi membandingkan pecahan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match di kelas III MIN Jumba Amuntai Selatan. Guru dalam proses belajar mengajar di sekolah memegang peranan sentral. Meskipun demikian, guru tetap memotivasi dan memberikan keleluasaan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya yang kritis. Metode Make a Matchmerupakan model pembelajaran yang menyenangkan karena terdapat unsur bermain dengan cara mencari pasangan antara kartu soal dengan kartu jawaban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dan peningkatan aktivitas siswa dan guru dengan metode Make a Match pada materi membandingkan pecahan di kelas III MIN Jumba Amuntai Selatan. Jenis penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah kelas III MIN Jumba Amuntai tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 13 orang. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dengan 4 kali pertemuan. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, dokumentasi dan tes. Teknik analisa data hasil belajar dilakukan secara kuantitatif, sedangkan aktivitas guru dan siswa dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:(1) Hasil belajar siswa kelas III MIN Jumba Amuntai Selatan pada materi membandingkan pecahan dengan menggunakan metode Make a Match telah meningkat dari siklus I ke siklus II. Rata-rata nilai tes formatif pertemuan 1 pada siklus I adalah 66,92 dengan ketuntasan 53,85 % menjadi 71,53 dengan ketuntasan 69,24 % pada hasil tes pertemuan ke-2, dan nilai rata-rata tes formatif pada siklus II adalah 78,46 dengan ketuntasan klasikal 92,30% menjadi 85,38 dengan ketuntasan 100 % pada pertemuan ke-4 siklus II. (2) Persentase aktivitas siswa meningkat dari rata-rata 53,84 % menjadi 62,63 % pada siklus I dan dari 67,03% menjadi 76,92 % pada siklus II. (3) Persentase keaktifan guru meningkat dari 63,33 % dengan kualifikasi cukup menjadi 82,22 % dengan kualifikasi baik.

Actions (login required)

View Item