Badruzzaman, Badruzzaman (2015) Tradisi Membaca Syair Brama Sahdan Di Desa Sungai Pinang Lama Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar. Provinsi Kalimantan Selatan. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (478kB)
	Text AWAL.pdf Download (756kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (1MB)
	Text BAB I.pdf Download (351kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (214kB)
	Text BAB III.pdf Download (207kB)
	Text BAB IV.pdf Download (430kB)
	Text BAB V.pdf Download (16kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (143kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Badruzzzaman : 1101411114, 2015. Tradisi Membaca Syair Brama Sahdan Di Desa Sungai Pinang Lama Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar. Provinsi Kalimantan Selatan. Skripsi, Jurusan Perbandingan Agama, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora- Pembimbing I: Drs. A?hi, M. Fil.I, Pembimbing II: Ahmad, M. Fil.I. Kata Kunci: Tradisi, Syair, Brama Sahdan Penelitian ini dilatar belakangi serta diangkat karena penulis ingin mendiskripsikan salah satu budaya yang sudah menjadi tradisi atau fenomena budaya yang diwarnai kepercayaan yang diwariskan dari generasi ke generasi yakni Tradisi Membaca Syair Brama Sahdan di Desa Sungai Pinang Lama Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Hal tersebut tentu tidak terlepas dari sejarah dan keadaan negara Indonesia yang terdiri dari banyak suku bangsa, ras? etnis, budaya dan agama. Keragaman inilah yang membuat Indonesia mempunyai identitas dan karakteristik tersendiri. Khususnya dalam hal ini kaitannya budaya dan agama dengan penelelitian Tradisi Membaca Syair Brama Sahdan di Desa Sungai Pinang Lama. Permasalahan yang diteliti adalah Bagaimana prosesi Tradisi Membaca Syair Brama Sahdan serta motivasi dan tujuan masyarakat yang terlibat dalam Tradisi Membaca Syair Brama Sahdan di Desa Sungai Pinang Lama Kecamatan Sungai Tabuk? Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalam Tradisi Membaca Syair Brama Sahdan serta mengetahui motivasi dan tujuan masyarakat dalam melaksanakan Tradisi Membaca Syair Brama Sahdan Di Desa Sungai Pinang Lama Kecamatan Sungai Tabuk. Dengan signifikansi penelitian, sebagai bahan informasi dan rujukan untuk mengetahui Tradisi Membaca Syair Brama Sahdan di Desa Sungai Pinang Latna, menambah dan memperluas wawasan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan Tradisi Membaca Syair Brama Sahdan serta memperkaya krazanah kepustakaan IAIN Antasari, khususnya Fakultas Ushuluddin dan Humaniora. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang nonpartisipatif yaitu peneliti hadir dan ikut langsung dalam prosesi tradisi membaca syah Brama Sahdan, namun mengambil jarak atau menjauhkan diri dari keterlibatan peneliti dalam aktivitas subjek yang diamati. Kemudian sejumlah data diperoleh, digali dan dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data tersebut diolah dengan beberapa tahapan yaitu koleksi data, editing, klasifikasi dan interpretasi terhadap data yang sudah didapat tersebut, selanjutnya dianalisis dengan teknik diskriptif kualitatif yakni menggunakan pendekatan perbandingan tradisi, Islam normatif dan antropologis, . Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan, pengalaman atal informan yang dianggap bisa memberikan informasi terhadap penelitian ini, baik pembaca syair Brama Sahdann1a sendiri, tokoh masyarakat atau masyarakatnya. Sedangkan objeknya adalah fradisi Membaca Syair Brama Sahdan di Desa Sungai Pinang Lama Kecamatan Sungai Tabuk itu sendiri. serta motivasi dan tuJuan masyarakat yang melaksanakan tradisi ini. Berangkat dari metode dan perencanaan pelaksanaan penelitian yang telah dibuat dan dimaksimalkan untuk diterapkan, menghasilkan temuan-temuan yaitu: Tradisi Membaca Syab Brama Sahdan adalah tradisi yang sudah ada sejak zamarr dahulu dan nampaknya mengalami akulturasi dengan Islam dalam perjalannya hingga sekarang sehingga tetap ada dan diteruskan secara turun-temurun ke eenerasinya atau kepada orang yang memang ingin melaksankannya sekalipun bukan keturunan dari kalangan yang mewarisi tradisi tersebut. Tradisi ini masih tetap ada sampai sekarang namun penggiatnya sudah mulai berkurang karena tradisi dilaksanakan tidak berdasarkan waktu tertentu yang ada dalam satu tahun tetapi tradisi ini dilaksanakan karena adat-istiadat keluarga atau karena terjadi hal r ang sifatnya magis terhadap anak mereka. Bagi para pembaca syair tidak ada ketentuan-ketentuan khusus yang harus mereka siapkan dan lakukan namun mereka sebelum pelaksanaan itu dimulai akan mendapat piduduk dari orang yang ahan melaksanakannya atau setelahnya, mereka hanya membaca bait syair yang sudah ada dengan nada yang sama sampai akhir baitnya. Kemudian setelah selesai membaca syair, doa selamat dibacakan. Tradisi ini juga mempunyai motivasi dan tujuan bagi pelaksananya, motivasi tersebut ialah kepercayaafi kepada saudara gaib yang empat, rasa khawatir dan takut, pintu rezeki dan penanaman nilai agama. Sedangkan tujuan juga beragam yaitu, adat-istiadat) rtazar, altematif pengobatan dan sebagai hiburan. Dari hasil penelitian yang dilakukan dilokasi penelitian, diketahui bahwa tradisi ini mempunyai unsur-unsur kepercayaan yaitu kepercayaan yang disebut dalam ilmu perbandingan agar.rra sebagai animisme dan dinaieisme, tradisi ini juga sudah melekat dan tetap bertahan dalam masyarakatnyayafig semuanya beragama Islam. Adapun analisis dalam penelitian ini adalah analisis E. B. Tylor tentang animisme, Emile Durkhim bahwa agama harus ada kenyataannya dalam masyarakat dan fenomena relegius terdiri dari sistem kepercayaan dan sistem upacara (beliefs and rituals).

Actions (login required)

View Item