Rhomini, Rhomini (2017) Keberagamaan Para Petani di Desa Handil Negara Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (475kB)
	Text AWAL.pdf Download (981kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (65kB)
	Text BAB I.pdf Download (376kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (254kB)
	Text BAB III.pdf Download (428kB)
	Text BAB IV.pdf Download (68kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (77kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (613kB)

ABSTRAK

Rhomini, NIM. 1301411402, Judul Keberagamaan Para Petani di Desa Handil Negara Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar, Pembimbing (I) Drs. H. Abd. Rahman Jaferi, M. Ag dan Pembimbing (II) Maimanah, M. Ag. Kata Kunci: Keberagamaan, Tani dan Para Petani. Latar belakang masalah keberagamaan para petani di Desa Handil Negara Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar yaitu yang mana penghasilan para petani bagus, apakah ada hubungannya dengan keberagamaan mereka, apa dengan keberagamaan mereka bagus maka penghasilan petani menjadi bagus begitu pun sebaliknya dan melihat apakah dari hasil para petani berpengaruh kepada keberagamaan para petani tersebut. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), sesuai dengan penelitian tersebut maka teknik penelitian ini dilakukan secara observasi yang mendalam ke lokasi penelitian selanjutnya dilakukan wawancara yang sudah direncanakan sebelumnya, baik itu kepada responden atau orang yang terlibat langsung maupun kepada informan yang turut mendukung jalannya penelitian ini. Setelah dilakukannya penelitian, maka diperoleh kesimpulan yakni sebagai berikut: dimensi keyakinan; Keberagamaan para petani jika dilihat dari aspek keyakinan, mereka dianggap cukup baik. Karena keyakinan mereka terhadap Rukun Iman cukup mengetahui dan mengimaninya seperti iman kepada Allah swt, iman kepada malaikat, iman kepada rasul Allah swt, iman kepada kitab Allah swt, iman kepada hari akhir, iman kepada qadha dan qadar.Praktik Agama; dari segi aspek praktik agama, mereka dianggap sangat baik. Karena mereka mengetahui dan mengerjakan seperti salat lima waktu, waktu dan raka’at salat, serta hal-hal yang membatalkan salat.Pengetahuan Agama; selanjutnya dari segi aspek pengetahuan agama para petani dianggap cukup baik. Karena pengetahuan mereka tentang rukun iman dan islamnya cukup baik, juga pengetahuan mereka tentang nabi dan rasul, mengetahui kitab-kitab yang diturunkan kepada Nabi, serta pengetahuan mereka terhadap nama dan tugas para malaikat cukup baik.Penghayatan Agama; kemudian dari aspek penghayatan agama, mereka dianggap sangat baik. Karena para petani takut untuk berbuat dosa, bahagia jiwa yang selamat dari bahaya, serta bahagia do’a yang dikabulkan oleh Allah swt.Pengalaman Agama; serta aspek yang terakhir yaitu pengalaman agama, mereka dianggap cukup lemah. Karena perasaan setelah melaksanakan salat yang mereka rasakan hanya 70% yang biasa-biasa saja, 20 % kadang-kadang tenang dan 10% saja yang tenang. Sedangkan perasaan ketika mmendengarkan adzan mereka rasakan biasa-biasa saja 60%, kadang-kadang tenang 20% dan tenang 20%. Serta, perasaan setelah berdo’a yang mereka rasakan 50% biasa-biasa saja, 30 % kadang-kadang tenang dan 20% tenang.Agama itu tidak hanya mencakup satu dimensi saja namun berkaitan erat dengan dimensi yang lain. Jika hanya salah satu saja yang menjadi “andalan” beragama bagi seseorang, maka orang tersebut belum beragama secara utuh, hanya parsial saja. Selanjutnya, faktor yang mempengaruhi keberagamaan para petani selain dari kurangnya pendidikan keagamaan, faktor lingkungan dan faktor ekonomi sangat berperan dalam keberagamaan seseorang. Berdasarkan pengamatan yang penulis teliti, bahwa faktor lingkungan yang dimiliki responden cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa responden yang penulis teliti karena lingkungan yang saling membantu antara satu dengan yang lain, apabila yang satu sedang dalam kesulitan maka yang lainnya membantu.Kedua; Faktor yang sangat mempengaruhi keberagamaan para petani ialah rendahnya pengetahuan mereka terhadap ilmu-ilmu keagamaan, walaupun pendidikan umumnya mereka dianggap cukup tinggi. Minimnya pengetahuan mereka terhadap ilmu keagamaan tentunya sangat berpengaruh kepada pola pikir mereka. Selain itu, faktor lingkungan juga sangatdominan mempengaruhi keberagamaan para petani tersebut, baik itu lingkungan keluarga, masyarakat atau yang lainnya.

Actions (login required)

View Item