Murdani, Murdani (2017) TASAWUF RAHIMUDDIN NAWAWI AL-BANTANI (Studi Atas Risalah al-Mafhûm al-MutakâmilLi at-Tashawwuf al-Islâmî). Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (453kB)
	Text AWAL.pdf Download (399kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (178kB)
	Text BAB I.pdf Download (253kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (349kB)
	Text BAB III.pdf Download (518kB)
	Text BAB IV.pdf Download (246kB)
	Text BAB V.pdf Download (133kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (141kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (373kB)

ABSTRAK

Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini berangkat dari keinginan memaparkan isi serta melihat arah kajian dalam risalah al-Mafhûm al-Mutakâmil Li at-Tashawwuf al-Islâmî yang ditulis oleh Rahimuddin Nawawi al-Bantani. Permasalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai isi risalah al-Mafhûm al-Mutakâmil Li at-Tashawwuf al-Islâmî karya Rahimuddin Nawawi al-Bantani dan eksistensi tasawuf yang dibahas dalam risalah ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini melalui pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang tertulis atau lisan. Adapun jenis penelitian ini termasuk penelitian pustaka atau literatur sebab menggali data dari berbagai literatur yang bersangkutan dengan penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan studi teks yaitu dengan mendata bahan bacaan atau pustaka (baik berupa teori, konsep, maupun hasil penelitian penelitian yang terkait dengan penelitian), membacanya, mencermati, mengenali kemudian dilakukan review dan disusun untuk dilakukan penulisan. Adapun teknik analisis data dimulai dengan melakukan penataan secara sistematis terhadap data yang ada, memeriksa arti yang dikandung data untuk selanjutnya dirinci dalam bagian-bagiannya, dan terakhir melihat hubungan antar data yakni antara hasil data primer dengan teori, atau melihat persamaan dan perbedaan antar data tersebut. Hasil temuan akhir risalah al-Mafhûm al-Mutakâmil Li at-Tashawwuf al-Islâmî karya Rahimuddin Nawawi al-Bantani terbagi pada dua bagian. Bagian pertama mengenai posisi tasawuf dalam Islam dan keilmuan Islam. menurut beliau bersumber dari Islam dan merupakan bagian dari keilmuan Islam. Bagian kedua inti pembahasan yaitu mengenai posisi tasawuf antara dimensi mu’âmalah dan dimensi mukâsyafah. Pada dimensi mu’âmalah, tasawuf merupakan metode pembersihan hati yang kemudian pada dimensi mukâsyafah merupakan tersingkapnya segala yang mendinding antara sâlik dengan Tuhan. Rahimuddin Nawawi al-Bantani mengibaratkan dimensi mu’âmalah sebagai perjalanan menuju Allah dan dimensi mukâsyafah adalah perjalanan “di dalam” Allah. Pada dimensi mu’âmalah terlihat corak tasawuf akhlaki dan amali, karena beliau mengatakan tasawuf merupakan metode tazkiyah an-nafs atau takhalli dengan cara mujâhadah, khalwat, dan zikir, dan dibimbing oleh seorang syekh yang mempunyai sanâd keilmuan yang bersambung kepada Rasulullah. Kemudian pada dimensi mukâsyafah merupakan integrasi antara tasawuf akhlaki dan falsafi karena dalam mukâsyafah adanya tajalli dan pada dimensi inilah muncul ahwâl pada diri sâlik,pelaku dimensi mukâsyafah adalah seorang Insan Kamil.

Actions (login required)

View Item