Maulidawati, Tira (2017) Puasa Siwaratri pada Agama Hindu di Banjarmasin. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (257kB)
	Text AWAL.pdf Download (984kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (149kB)
	Text BAB I.pdf Download (283kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (295kB)
	Text BAB III.pdf Download (311kB)
	Text BAB IV.pdf Download (157kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (213kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (292kB)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya macam-macam puasa yang ada di dalam agama Hindu termasuk puasa Siwaratri ini maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang puasa Siwaratri serta maknanya. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pelaksanaan puasa Siwaratri menurut umat Hindu di Banjarmasin serta makna melaksanakan puasa Siwaratri pada umat Hindu di Banjarmasin. .Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) sesuai dengan jenis penelitian maka teknik yang penulis lakukan adalah dengan cara observasi dan wawancara terhadap responden dan informan yang telah ditentukan. Dengan observasi penulis dapat mengetahui tentang pelaksanaan puasa, tata cara puasa, alatalat yang harus disediakan, mantra, siapa saja yang melaksanakan, waktu, dan tempat pelaksanaan puasa Siwaratri. Dan dengan wawancara penulis dapat mengetahui halhal yang berkenaan dengan makna melaksanakan puasa Siwaratri, mantra yang dibacakan dalam melaksanakan proses berjalannya puasa Siwaratri dan sejarah pelaksanaan puasa Siwaratri, ditambah dengan studi literatur guna untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang luas. Dari data-data yang penulis peroleh akhirnya penulis berkesimpulan bahwa puasa Siwaratri adalah puasa yang dilakukan umat Hindu pada tanggal 14 paro bulan magha dan phalguna (yakni bulan Januari-Febuari) dari pagi sampai pagi esoknya dengan cara jagra (bergadang), monobrata (diam dan tidak berbicara), dan upawasa (tidak makan dan minum) dan sambil mengucapkan mantranya yaitu om namah siwaya sampai dengan selesai puasanya. Puasa Siwaratri dapat dilaksanakan dimanapun tidak mesti harus di Pura karena dilaksanakan oleh pribadi masingmasing dengan waktu dan tanggal yang sama. Pelaksanaan puasa ini mempumyai beberapa tahapan, namun dimana dalam tahapan-tahapannya terdapat ada perbedaan antara umat Hindu pada umumnya dengan umat Hindu di Banjarmasin namun bukan berarti pelaksanaan puasa Siwaratri yang dilaksanakan umat Hindu di Banjarmasin bertentangan dengan ajaran Agama Hindu itu sendiri karena Agama Hindu pada dasarnya mengajarkan bahawa segala sesuatu harus dilaksanakan sesuai dengan tempat, waktu dan keadaan. Adapun makna puasa Siwaratri yaitu untuk memuja dewa Siwa agar dapat melepaskan atau membebaskan diri dari sifat keduniaan sehingga tujuan yang ingin diharapkan untuk mencapai moksa yaitu bersatu dengan sang Pencipta dapat tercapai.

Actions (login required)

View Item