Jumaidiyah, Jumaidiyah (2018) Pembinaan Keagamaan Perempuan Muallaf Suku Dayak Mayyan Berbasis Keluarga, Masyarakat dan Pemerintah di Kecamatan Dusun Tengah Barito Timur. Tesis, Pascasarjana.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (335kB)
	Text AWAL.pdf Download (516kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (304kB)
	Text BAB I.pdf Download (498kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (870kB)
	Text BAB III.pdf Download (211kB)
	Text BAB IV.pdf Download (692kB)
	Text BAB V.pdf Download (193kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (236kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (192kB)

ABSTRAK

Perempuan muallaf suku Dayak Manyyan pasca syahadat memerlukan suatu pembinaan yang sinergis dari berbagai pihak bukan sekedar memeluk agama Islam tanpa konsekwensi karena ada kewajiban menjalankan ajaran Islam yang dibebankan kepada orang yang memeluk agama Islam sehingga diperlukan suatu usaha pembinaan keagamaan dari berbagai pihak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembinaan keagamaan perempuan muallaf suku dayak manyyan yang berbasis keluarga, masyarakat dan pemerintah di Kecamatan Dusun Tengah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dan pendekatan kualitatif dengan desain naturalistik.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Interview, Observasi dan Dokumentasi, dengan meggunakan sumber data dari informan utama penyuluh keagamaan, ustadz, muallaf, suami muallaf,Ipar dan Mertua. Selanjutnya data dianalisis dengan deskriptif kualitatif yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan, pengecekan keabsahan data dilakukan triangulasi. Temuan dalam penelitian pembinaan keagamaan perempuan muallaf suku Dayak Manyyan berbasis keluarga, masyarakat dan pemerintah menunjukkan bahwa: (1)Pembinaan berbasis keluarga oleh suami dengan memberikan pembinaan pembiasaan menutup aurat,sholat berjamaah dan mengantar muallaf untuk hadir ke majelis taklim. Pada bimbingan mertua lebih banyak pembinaan akhlak yang baik terhadap orangtua nonmuslim. Bimbingan saudara ipar perempuan tentang tatacara ibadah praktis, doa-doa harian, materi fiqih wanita. (2)Pembinaan berbasis masyarakat lebih banyak usaha dakwah menghilangkan tradisi yang mengandung syirik Menyanggar Wadian(balian) melalui pembinaan budaya Islami seperti peringatan hari besar Islam Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra Mi’raj, pawai tahun baru hijriah. Pembinaan oleh majelis taklim muallaf berisi kajian Fiqih Ibadah, yasinan perempuan muallaf yang membina membaca yasin serta pengakajian materi fiqih wanita.(3)Pembinaan berbasis pemerintah secara personal oleh penyuluh pembinan intensif membaca Alquran, materi akidah dan pembinaan secara kelompok halaqah berupa materi ibadah praktis whudu, sholat sehingga keduanya dilaksanakan berkesinambungan oleh penyuluh agama yang diutus dari Kementrian Agama Barito Timur bekerja sama dengan KUA Dusun Tengah, ormasi Islam NU dan Muhammadiyah, dengan sistem pembinaan terstruktur, materi, juga metode yang variatif.

Actions (login required)

View Item