Restu, Tomy (2018) Ritual Daur Hidup Dalam Agama Kaharingan Suku Dayak Murung. Skripsi, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (471kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (8kB)
	Text AWALAN.pdf Download (496kB)
	Text BAB I.pdf Download (406kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (326kB)
	Text BAB III.pdf Download (20kB)
	Text BAB IV.pdf Download (475kB)
	Text BAB V.pdf Download (103kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (208kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (468kB)

ABSTRAK

Tomy Restu, 1401411267, Ritual Daur Hidup dalam Agama Kaharingan Suku ‎Dayak Murung. Pembimbing I: Drs.H. Abdurrahman Jaferi, M.Ag. Pembimbing ‎II: Ahmad S.Ag. M.Fil.I Kata Kunci: Ritual Daur Hidup ‎ Ritual daur hidup merupakan berbagai ritual yang dilakukan manusia yang ‎berkaitan dengan tahap-tahap dalam kehidupannya, mulai dari seorang manusia ‎dikandung oleh ibunya, dilahirkan, melakukan perkawinan, hingga manusia ‎tersebut meninggal dunia. Penelitian ini akan menggali tentang bagaimana tata ‎cara pelaksanaan serta makna yang terkandung dalam ritual daur hidup yang ‎dilaksanakan oleh suku Dayak Murung yang beragama Kaharingan. Setiap suku/ ‎subsuku Dayak selalu memiliki ciri khas yang menjadikannya berbeda dengan ‎suku/ subsuku Dayak lainnya, oleh karena itu dalam penelitian ini akan ditemukan ‎sebuah keunikan yang menjadi ciri khas suku Dayak Murung, khususnya dalam ‎ritual daur hidup yang mereka laksanakan. Fokus penelitian dalam penelitian ini ‎adalah tata cara pelaksanaan, alat-alat yang digunakan, ketentuan-ketentuan, ‎orang-orang yang terlibat serta apa saja makna yang tersirat didalam berbagai ‎macam ritual daur hidup yang menjadi landasan diadakannya upacara tersebut.‎ Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field reaserch) ‎dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, baik melalui data langsung ‎yaitu dengan mengamati pelaksanaannya secara langsung, wawancara dengan ‎beberapa responden dan informan, serta melakukan pengamatan pada dokumen-‎dokumen yang dipakai dan menjadi pedoman pelaksanaan berbagai ritual, ‎khususnya ritual yang terkait dengan daur hidup di lokasi penelitian. Penelitian ini ‎memilih lokasi penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling (sampel ‎bertujuan), yaitu dengan memilih desa Biha di kecamatan Laung Tuhup, ‎kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah. Selain menggunakan teknik ‎penarikan sampel dengan teknik purposive sampling (sampel bertujuan), peneliti ‎juga menggunakan teknik penarikan sampel incidental/ accidental sampling ‎‎(sampel kebetulan), dengan melakukan penelitian pada desa selain desa Biha di ‎kecamatan Laung Tuhup yang sedang melaksanakan ritual terkait, pada masa ‎penelitian.‎ Setelah dilakukan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa ritual daur ‎hidup dalam agama Kaharingan suku Dayak Murung dapat dibagi menjadi lima ‎tahap yaitu, kehamilan/ tohi/ mimbit arep, kelahiran/ nganak, perkawinan, ‎kematian/ matoi dan tiwah/ wara. Pada setiap pelaksanaan, ketentuan-ketentuan, ‎serta alat yang digunakan dalam ritual mengandung makna tersendiri sesuai ‎dengan sebab dan tujuan dilaksanakannya upacara terkait. Pada intinya, setiap ‎fase dalam kehidupan manusia patut disyukuri akan pencapaiannya, selain itu ‎setiap fase tersebut diperlukan sebuah penyucian, pembersihan, serta pembaruan ‎agar setiap manusia dapat melewatinya dengan baik dan selanjutnya melangkah ke ‎fase berikutnya, inilah yang menjadi sebuah sebab dilaksanakannya berbagai ‎upacara dalam setiap tahap kehidupan manusia dalam perspektif suku Dayak ‎Murung.‎

Actions (login required)

View Item