Zaini, Muhammad (2019) Pembelajaran Takhassus Diniyah Pada Madrasah Diniyah Assunniyyah Tambarangan Kabupaten Tapin. Tesis, Pascasarjana.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (62kB)
	Text AWAL.pdf Download (871kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (118kB)
	Text BAB I.pdf Download (251kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (701kB)
	Text BAB III.pdf Download (331kB)
	Text BAB IV.pdf Download (382kB)
	Text BAB V.pdf Download (111kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (224kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (988kB)

ABSTRAK

Penelitian ini berawal dari ketertarikan peneliti terhadap pembelajaran di Madrasah Diniyah Assunniyyah yang mempunyai santri lebih dari 500 orang. Kurikulum pembelajaran Takhassus Diniyah pada madrasah ini terdiri dari mata pelajaran fikih, tauhid, akhlak, tarikh, tajwid, hadis, nahwu, sharaf dan lugat dengan sumber belajar yaitu kitab-kitab kuning atau kitab klasik berbahasa Arab. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan desain, pelaksanaan dan hasil Pembelajaran Pada Madrasah Diniyah Assunniyyah Tambarangan Kabupaten Tapin. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Data yang digali dalam penelitian ini adalah desain pembelajaran, pelaksanaan, dan hasil belajar pada Madrasah Diniyah Assunniyyah Tambarangan Kabupaten Tapin. Adapun subjek penelitian ini adalah dewan guru, kepala madrasah dan santri. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga teknik dasar, yaitu wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Sementara itu, analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua langkah yakni, analisis saat pengumpulan data dan analisis setelah pengumpulan data di lapangan. Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran tidak berbentuk silabus atau RPP melainkan berupan catatan- catatan ringkas dan menyiapkan kitab-kitab penunjang pelajaran, guru juga melakukan diskusi bersama guru yang lain sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran diniyah berpusat pada guru. Guru membacakan kitab dan menjelaskan isi kitab dan santri menyimak serta mencatat penjelasan dari guru, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab, pemberian tugas hafalan, serta demonstrasi. Guru juga berusaha menciptakan suasana yang menyenangkan, mampu membangkitkan minat dan motivasi belajar santri dengan nasehat-nasehat, kisah teladan, dan cerita humor yang mendidik serta bersikap yang baik agar menjadi panutan bagi semua santri atas apa yang diajarkannya. Media pembelajaran yang digunakan adalah papan tulis dan spidol, sumber belajarnya yaitu kitab yang ditentukan dalam kurikulum pembelajaran. Hasil dari pembelajaran diniyah yang diperoleh santri tingkat ula dan wustha pada setiap mata pelajaran berada di atas kriteria ketuntasan belajar yaitu di atas nilai 60. Sedangkan nilai kelakuan dan kerajinan santri juga rata-rata dalam kategori baik, sehingga santri dianggap berhasil dalam mengikuti kegiatan pelajaran selama satu semester dan layak untuk naik kelas. Dalam hal keterampilan yang diperoleh, santri memiliki banyak pengetahuan agama Islam seperti membaca al-Quran, hafal surah-surah pendek, dan praktik ibadah serta dapat berperan dalam kegiatan ibadah di lingkungan masyarakat seperti menjadi imam shalat fardu, shalat jenazah, khatib jum’at, memimpin do’a, guru agama, dan kegiatan agama Islam yang lain.

Actions (login required)

View Item