Rouf, Abdul (2019) Problematika Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Daru Ihsan Anjir Pasar. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (264kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text Abstrak.pdf Download (331kB)
	Text BAB I.pdf Download (766kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (741kB)
	Text BAB III.pdf Download (301kB)
	Text BAB IV.pdf Download (498kB)
	Text BAB V.pdf Download (267kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (179kB)
	Text Lampiran.pdf Download (3MB)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Problematika menghafal AlQur’an di Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Darul Ihsan Anjir pasar dan upaya yang dilakukan dalam pemecahan permasalahan tersebut Penelitian ini adalah penelitian lapangan yaitu penelitian yang bertujuan untuk terjun kelapangan dan menggali, mengumpulkan sejumlah data yang di perlukan mengenai Problematikan yang di hadapi oleh santri Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Darul Ihsan Anjir Pasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan. Adapun yang menjadi objek pada penelitian ini adalah Problematika menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Darul Ihsan Anjir Pasar dan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah 4 pengajar/Ustadz dan 15 santri Pengumpulan data dalam penelitian ini dia ambil dengan cara obsevasi,wawancara, dan pengumpulan dokumen setelah terkumpul selanjutnya data yang diperoleh kemudian diolah dengan teknik pembenahan kemudian data di seleksi dan dianalisis, data yang bersifat kualitatif, yaitu jawaban responden yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat. Berdasarkan hasil penilitan dapat di simpulkan bahwa Problematika yang di hadapi ialah sulit membagi waktu kelelahan pulang dari sekolah yakni dengan menentukan sendiri jadwal menghafal, tidak adanya target hafalan yakni dengan membuat target hafalan, tidak menguasai makharijul huruf dan tajwid yakni dengan cara meminta kepada ustadz untuk mendengarkan bacaan Al-Qur’an yang akan di hafal, terlalu berambisi untuk menambah hafalan baru yakni dengan cara seringsering murojaah hafalan baik sendiri atau berpasangan. Problem dari pengajar yang di maksud penulis ialah seringnya tidak masuknya pengajar yakni dengan cara meminta pengajar yang lain yang di luar jadwal untuk menjagakan setoran, gangguan teman sejawat yakni denga cara melaporkan kepada pengajar sehingga pengajar akan menindak lanjuti santri yang mengganggu tersebut, sarana dan prasarana yang di maksud sarana dan prasana oleh penulis ialah tempat halaqah yakni dengan cara meminta izin kepada pengajar untuk mencari tempat yang menurut santri nyaman dan lebih fokus dalam menghafal, orang tua yang di maksud penulis ialah sulitnya santri bertemu dan berkomunikasi dengan orang tua yakni dengan cara izin pengajar atau ketua asrama untuk menelpon orang tua di rumah, gangguan asmara yakni dengan cara menyibukkan diri dengan hal yang lebih bermanfaat dan mengurangi bergaul dengan lawan jenis ketika di sekolah, kemiripan ayat yang satu dengan ayat yang lainnya yakni dengan cara memberi tanda lingkaran atau di garis bawahi ayat-ayat yang serupa sehingga memudahkan dalam membedakannya.

Actions (login required)

View Item