Rabi’ah, Rabi’ah (2022) Kontestasi dan Adaptasi Lembaga Pendidikan Islam di Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan. Disertasi, Pascasarjana.

	Text Pernyataan Keaslian Tulisan.pdf Download (139kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (852kB)
	Text BAB I.pdf Download (1MB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (708kB)
	Text BAB III.pdf Download (583kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB VII.pdf Download (549kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (827kB)
	Text biodata dan lampiran.pdf Download (3MB)

ABSTRAK

Lembaga pendidikan dipandang sebagai penyedia jasa layanan pendidikan untuk penggunanya. Tantangan dan perubahan menciptakan situasi yang kompetitif bagi lembaga pendidikan Islam. Madrasah, pesantren, maupun Sekolah Islam saling berusaha menunjukkan keunggulannya, yaitu nilai lebih dengan menampilkan keunikan yang membedakan antara lembaga yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, suatu strategi diperlukan untuk lebih menonjol dan memiliki daya tarik yang berbeda dari yang lainnya. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini menggunakan teori kontestasi oleh Antje Wiener dan teori adaptasi oleh Barbara Sporn yang dielaborasi dengan teori Customer Based Brand Equity (CBBE), serta teori marketing untuk menjelaskan kontestasi dan adaptasi lembaga pendidikan Islam di Kabupaten Tabalong. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kontestasi dan adaptasi lembaga pendidikan Islam di Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian fenomenologi dengan rancangan grounded theory. Penelitian ini bertolak dari data temuan di lapangan dengan teori sebagai penyearah data. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yang dikumpulkan dengan teknik wawancara, dokumentasi, dan pengamatan lapangan. Teknik analisis data menggunakan koding dan kategorisasi (codifying and categorizing). Keabsahan data diperoleh dari perpanjangan penelitian dan triangulasi yaitu dengan triangulasi sumber data dan triangluasi metode pengumpulan data. Penelitian ini menunjukkan bahwa Pendidikan Agama Islam merupakan brand. Brand Pendidikan Agama Islam merupakan brand yang sama yang dimiliki oleh semua lembaga pendidikan Islam. Brand yang sama belum tentu menjadikannya pilihan, oleh karena itu diperlukan nilai lebih agar menjadi yang dipilih. Kontestasi muncul di sini. Penyebab kontestasi lembaga pendidikan Islam di Kabupaten Tabalong ialah adanya kesenjangan legitimasi masyarakat Tabalong terhadap lembaga pendidikan Islam ditandai dengan beragamnya persepsi customer lembaga pendidikan Islam, situasi kritis di mana lembaga pendidikan Islam ada yang ditinggalkan oleh customernya dan di sisi lain ada yang kelebihan jumlah siswa. Mode kontestasi lembaga pendidikan Islam di Kabupaten Tabalong terdiri atas mode implisit dan mode eksplisit. Strategi kontestasi lembaga pendidikan Islam di Kabupaten Tabalong dengan menunjukkan diferensiasi atau kekhasan kurikulum keagamaan, melalui muatan lokal dan hidden curriculum, kegiatan ekstrakurikuler yang disukai oleh siswa, tenaga pendidik yang kompeten, dan memberikan pelayanan BK (bimbingan konseling) yang maksimal. Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pendorong adaptasi lembaga pendidikan Islam di Kabupaten Tabalong adalah sumber daya yang terbatas, situasi kritis, perubahan regulasi, dan persaingan. Mode adaptasi lembaga pendidikan Islam di Kabupaten Tabalong terdiri dari mode proaktif dan mode reaktif. Strategi adaptasi meliputi inovasi pada produk jasa pendidikan yaitu adanya diferensiasi program pendidikan seperti adanya program intensif di samping program regular, inovasi metode dan media pembelajaran, inovasi kurikulum muatan lokal dan ekstrakurikuler, diferensiasi harga, komunikasi yang lebih terbuka dengan customer, serta pemanfaatan media sosial untuk penyampaian informasi terkait lembaga pendidikan Islam secara lebih luas, cepat, dan murah. Temuan penelitian ini pertama adalah modifikasi teori mix marketing Kotler dan Armstrong dalam strategi kontestasi dan adaptasi lembaga pendidikan Islam yaitu produk (product), harga (price), komunikasi (communication), dan ketokohan (personal traits). Kedua, bahwa ketokohan (personal traits) merupakan faktor yang paling menentukan dalam kontestasi dan adaptasi lembaga pendidikan Islam agar mendapatkan legitimasi (pengakuan) dari customer terhadap nilai lebihnya, menjadi pilihan utama dan satu-satunya bagi customer sebagai pengguna jasa lembaga pendidikan Islam. Kontestasi dan adaptasi terkait dengan jasa pendidikan Islam di mana tujuan akhirnya bukan menerima siswa sebanyak-banyaknya melainkan dapat memberikan pendidikan agama yang dibutuhkan oleh pengguna, memberikan manfaat berupa pengalaman belajar yang berbeda, dan pelayanan terbaik bagi pengguna sebagai tujuan jangka panjang lembaga pendidikan Islam. Penelitian ini memberikan rekomendasi bagi penelitian selanjutnya untuk menyelidiki bagaimana kepemimpinan lembaga pendidikan Islam menggunakan prinsip-prinsip pemasaran dalam kepemimpinan dan perencanaan strategis Lembaga Pendidikan Islam.

Actions (login required)

View Item